REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta kadernya yang duduk di kabinet agar tetap fokus menjalankan tugasnya. Mereka jangan terpengaruh oleh isu reshuffle kabinet. Meski demikian, menteri-menteri PKS di kabinet menyatakan siap jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melakukan reshuffle terhadap mereka.
"Kita juga dorong mereka agar tidak terganggu kinerjanya. Mereka menyatakan kesiapan kalau nanti Presiden SBY mengambil keputusan soal koalisi. Mereka siap," kata Wakil Sekjen PKS, Mahfudz Siddiq, di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/3). Hal itu, kata dia, merupakan hasil pertemuan DPP PKS dengan kadernya di kabinet.
Menteri-menteri PKS di Kabinet Indonesia Bersatu II adalah Menteri Komunikasi dan Informatika, Tifatul Sembiring; Menteri Sosial, Salim Segaf Aljufri; Menteri Pertanian, Suswono; dan Menteri Riset dan Teknologi, Suharna Surapranata. Dalam rapat dengan DPP, semua menteri PKS menyatakan suasana kerja di pemerintahan tetap seperti biasa.
Dalam kesempatan sama, Suharna Surapranata mengatakan reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif Presiden. "Saya ditugaskan partai untuk membantu Presiden guna mensuskseskan program-program prorakyat. Jadi, itu urusan Presiden. Hak prerogatif Presiden,'' katanya.