REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Politisi senior PDI Perjuangan, Pramono Anung, menyatakan ketakutan Partai Golkar dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) jika suaranya bakal merosot pada Pemilu 2014. Hal tersebut membuat kedua partai itu seringkali berbeda pendapat.
Menurut Pramono, pola itu telah terbaca saat Ketua Umum Golkar dipegang oleh Jusuf Kalla. "Suara Golkar turun drastis di Pemilu 2004 dan 2009 lantaran JK membuat Golkar menjadikan bemper penguasa dan suaranya menjadi anjlok," tutur Pramono kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Senin (7/3).
Pram menjelaskan Setgab saat ini telah menjadi sangat tidak kondusif dan efektif. Hal itu dikarenakan setiap anggota Setgab memiliki kepentingan di 2014. Oleh karena itu, ungkap dia, partai-partai koalisi telihat mencoba menaikkan eksistensinya di atas semangat mendorong kerja-kerja pemerintah.
"Pada akhirnya, sikap itu menggerogoti soliditas Setgab koalisi,'' kata Pramono. ''Karena, mereka lebih memikirkan partainya sendiri. Karena inilah Presiden SBY mengambil langkah melakukan evaluasi koalisi.