REPUBLIKA.CO.ID,MAKASSAR - Ketua Pengurus Provinsi PSSI Sulawesi Selatan, Kadir Halid, memilih menunggu surat resmi dari FIFA untuk memastikan apakah sang kakak, Nurdin Halid, memang ditolak untuk kembali mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI periode 2011-2015. Mantan manajer PSM itu menjelaskan keputusan PSSI Sulsel menunggu surat FIFA karena merasa tidak yakin dengan pernyataan Duta besar Swiss untuk Indonesia, Djoko Susilo, bahwa presiden FIFA menolak Nurdin dengan alasan pernah menjadi narapidana.
"Selama belum ada bukti otentik seperti surat resmi atau sebagainya, kami tidak akan percaya dengan kabar yang berkembang. Kami justru menilai jika dubes telah melakukan pembohongan publik," jelas Kadir di Makassar, Rabu (9/3).
Selain tidak percaya dengan pernyataan tersebut, pihaknya juga mempertanyakan sikap independen dari Dubes Djoko Susilo. Maklum, kata Kadir, selama ini sosok Djoko dinilai justru mendukung sejumlah calon tertentu. Pernyataan yang hanya khusus membahas nama Nurdin Halid yang ditolak FIFA juga menjadi indikasi jika Djoko tidak netral dalam urusan tersebut.
Pihaknya juga membantah jika ada pertemuan khusus antara Djoko dengan Presiden FIFA, Joseph 'Sepp' Blatter. Begitu pun dengan pertemuan Ketua Umum KONI, Rita Subowo, yang juga dinilai tidak pernah terjadi.
Kadir sebaliknya menjelaskan bahwa yang terjadi sebenarnya adalah pertemuan antara petinggi FIFA dengan sejumlah duta besar negara ASEAN. Pertemuan itu sendiri tak lain untuk membahas soal sosialisasi penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di Qatar.
"Pak Dubes dalam beberapa komentar justru terkesan mendukung beberapa calon tertentu sebagai ketua umum. Kondisi inilah yang membuat kami tidak percaya dengan apa yang dikatakannya," katanya. "Kami justru yakin jika Pak Nurdin akan tetap bisa menjadi calon ketua umum untuk periode mendatang. Kami masih tetap fokus untuk menggalang kekuatan untuk mewujudkan harapan kami ke depan."