REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO - Larangan terbang yang diserukan PBB dan Uni Eropa kepada Libya disambut baik Liga Arab. Bahkan perkumpulan negara-negara muslim ini mendukung pemberlakuan larangan terbang tersebut.
Organisasi ini mengimbau Dewan Keamanan PBB mengumumkan larangan itu "untuk melindungi rakyat Libya". Demikian diplomat di Kairo melaporkan.
Di ibukota Mesir itu berlangsung KTT para menteri Luar Negeri Liga Arab. Para menlu juga menyepakati bahwa Liga Arab akan menghubungi Dewan Nasional Libya.
Ini lembaga terpenting para pemberontak di Libya. Mereka beroperasi dari Benghazi, kota di Libia timur.
Keputusan Liga Arab didukung sembilan dari sebelas anggota yang hadir. Aljazair, negara tetangga Libia, dan Suriah tidak menyetujui keputusan. Organisasi pan-Arab beranggotakan 22 negara.