Jumat 18 Mar 2011 09:09 WIB

Merauke Dikembangkan Sebagai Pusat Produksi Pangan

REPUBLIKA.CO.ID,Pemerintah membangun pusat produksi pangan di Merauke, Papua, serta kawasan ekonomi khusus di berbagai daerah di Indonesia timur, dengan harapan mampu meningkatkan penguatan pangan nasional.

"Upaya tersebut diharapkan mampu meningkatkan produksi padi nasional sebesar tujuh persen per tahun," kata Kepala Biro Perencanaan dan Kerja sama Luar Negeri Kementerian PU Ir Taufik Wijoyono di Sanur, Bali, Jumat.

Ia yang bertindak sebagai ketua panitia konsultasi regional Kementerian Pekerjaan Umum (PU) 2011 untuk wilayah Indonesia Timur yang melibatkan 17 provinsi di Sulawesi, Kalimantan, Maluku, Papua, Nusa Tenggara Barat dan Timur, serta Bali sebagai tuan rumah itu, menambahkan, hal tersebut sesuai arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Selain membangun pusat produksi pangan, juga mempercepat dan memperluas pembangunan ekonomi nasional (koridor ekonomi) dengan membangun pusat-pusat pertumbuhan di setiap daerah kabupaten/kota dan provinsi.

Upaya itu dilakukan dengan mengembangkan kawasan ekonomi khusus yang berbasis daya unggulan. Pusat pembangunan tersebut dilakukan di Kalimantan, Sulawesi- Maluku utara, Bali-Nusa Tenggara dan Papua-Maluku.

Hal lain yang tidak kalah penting, menurut Taufik Wijoyono meningkatkan dan memperluas program pro rakyat, antara lain program rumah murah dan sangat murah. Selain itu program air bersih untuk rakyat, meningkatkan kehidupan nelayan dan program peningkatan kehidupan masyarakat daerah pinggiran perkotaan.

Taufik Wijoyono menambahkan, program pembangunan 2012 juga menggarap kawasan perbatasan, terutama menyelesaikan pemukiman warga baru eks Timor Timur.

Melalui konsultasi regional Kementerian Pekerjaan Umum (PU) 2011 untuk wilayah Indonesia Timur yang berlangsung di Bali, 17-18 Maret 2011 diharapkan mampu lebih memantapkan pelaksanaan pembangunan yang menyangkut berbagai aspek kehidupan tersebut, harap Taufik Wijoyono.

sumber : antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement