REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW - Rusia, Jumat (18/3) mengatakan pihaknya tidak akan ikut serta dalam operasi militer terhadap Libya, kata kepala staf Jendral Nikolai Makarov yang dikutip sebuah kantor berita. "Tidak, ini tidak mungkin" kata kantor berita Interfax mengutip pernyataan Mkarov.
Dewan Keamanan PBB, Kamis mnyetujui aksi militer untuk mencegah serangan pasukan Muamar Gaddafi terhadap pemberontak, dengan membuka jalan bagi serangan-serangan udara, dengan melakukan pembom-pmboman mungkin dalam beberapa jam ke depan.
Rusia dan China abstain dalam pemungutaan suara di Dewan Keamanan itu, tetapi tidak menggunakan veto mereka yaang akan dapat menghambat resolusi itu.
Sejauh ini Inggris, Prancis , AS, Norwegia dan Qatar termasuk di antara negara-negara yang mengatakan mereka akan membantu memperkuat zona larangan terbang,sementara China, Jerman, Polandia, Ausralia dan Rusia mengindikasikan mereka tidak akan ikut serta.