REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - Mantan kapten tim nasional (timnas), Firman Utina, berharap timnas tidak sering melakukan pergantian pelatih. Karena, hal tersebut akan berdampak pada persiapan yang dilakukan jika akan turun di sebuah kejuaraan.
"Setiap pergantian pelatih pasti ada konsekuensinya. Pasti akan terjadi perombakan pemain. Semuanya pernah terjadi di sini," kata Firman di sela soft launching sepatu Nike Mercurial Vapor Superfly III di Jakarta, Senin (21/3).
Menurut Firman, masing-masing pelatih tidak akan memiliki karakter yang sama. Dengan demikian, setiap pelatih pasti memiliki cara sendiri dalam menentukan pemain yang akan menjadi anak asuhnya. Setiap pelatih baru pasti akan memilih pemain baru sesuai keinginannya.
Jika waktu yang dibutuhkan untuk memilih pemain tidak panjang, maka itu akan berdampak pada kondisi timnas yang akan diturunkan pada sebuah pertandingan. "Yang terpenting adalah proses latihan bagus. Siapa pun pelatihnya yang penting semua pemain fokus," kata gelandang klub Sriwijaya FC itu.
Ditanya kondisi fisiknya saat ini, Firman mengaku sudah membaik dan siap kembali memperkuat timnas senior jika masih diperlukan oleh pelatih. Selain itu, ia juga siap diturunkan saat klubnya bertanding di kompetisi Indonesia Super League (ISL).
Firman sebelumnya mengalami cedera lutut cukup serius dan harus menjalani operasi. Dampaknya, mantan pemain Arema itu tidak bisa memperkuat timnya sejak Piala AFF 2010 berakhir. "Saya tinggal menunggu perintah dari pelatih saja, termasuk dari pelatih timnas," kata pemain terbaik Piala AFF 2010 itu.