REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA - Dolar Amerika Serikat turun di bawah 81 yen di perdagangan Asia pada Selasa, karena investor menguangkan keuntungannya setelah unit Amerika Serikat itu pecah di atas tingkat kunci dalam sesi sebelumnya, kata analis.
Greenback dibeli 80,92 yen di perdagangan Asia pada sore, dibandingkan dengan 81,07 yen di New York pada akhir Senin, sementara euro naik menjadi 115,11 yen dari 114,65 yen. Mata uang tunggal Eropa diperdagangkan di 1,4232 dolar dari 1,4226 dolar pada Senin.
Para analis mengatakan yen melemah karena pedagang menarik posisi mereka setelah dolar melewati ambang 81-yen pada Senin. "Mereka mundur setelah mencapai tingkat teknis ... pasar mundur kembali sedikit," kata Philip Wee, ekonom mata uang senior DBS Group Research di Singapura.
Namun, Wee mengatakan kepada AFP, ia percaya yen tidak akan mampu menjaga kekuatannya karena bursa Asia membukukan keuntungan di tengah harapan bahwa tim darurat akan mencegah krisis di PLTN Jepang. "Langkah ini akan terbatas karena semua orang masih melihat ke pasar saham," katanya.
Tokyo pada Selasa mengancam intervensi penjualan yen lebih lanjut oleh Grup Tujuh (G7) negara-negara industri terkemuka, mengatakan tindakan bersama tidak terbatas untuk langkah terkoordinasi minggu lalu.
Penguatan yen terjadi meski Bank of Japan pada Selasa menyuntikka dua triliun yen (24,67 miliar dolar AS) ke pasar karena bank melanjutkan perasi dana daruratnya menyusul gempa bumi dan tsunami dahsyat 11 Maret.
Bank sentral kini telah menyuntikkan total 39 trliun yen untuk menenangkan sentimen dan mengurangi kekhawatiran tentang kemampuan lembaga keuangan untuk memenuhi kebutuhan dana.
Terhadap unit-unit Asia lainnya, dolar jatuh menjadi 1,2653 dolar Singapura dari 1,2691 dolar Singapura pada Senin, menjadi 8.707,94 rupiah Indonesia dari 8.740,00 dan menjadi 43,38 peso Filipina dari 43,56.
Dolar AS juga melemah menjadi 1.119,70 won Korea Selatan dari 1.124,80 dan menjadi 30,23 baht Thailand dari 30,29, sementara tetap tidak berubah pada 29,57 dolar Taiwan.