REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK--Wanita hamil yang memiliki berat badan kurang sangat berisiko pada kehamilan kembar. Menurut sebuah penelitian belum lama ini, kurangnya berat badan wanita selama kehamilan kembar dapat berisiko sang bayi lahir prematur dan bayi lahir dengan berat badan rendah.
''Seorang wanita harus memperoleh tambahan berat badan 454 gram atau 1 pound dalam seminggu, kurang dari itu maka bayi yang dilahirkan akan mengalami berat badan kurang dan lahir secara prematur,'' ujar Nathan Fox dari Asosiasi Pengobatan Ibu-Janin New York, Kamis (24/6).
Rekomendasi ini menunjukkan berbagai kenaikan berat badan wanita tergantung pada berat pada awal kehamilan kembarnya. Seorang wanita harus mendapatkan berat badan normal 37-54 pounds.
Dari penelitian 281 wanita dengan kehamilan kembar, jumlah wanita yang berat badannya sesuai dengan yang disarankan dokter dapat melahirkan lebih baik.
Wanita kehamilan kembar yang berat badannya kurang dari jumlah yang disarankan, lebih mungkin melahirkan dini (sebelum 32 minggu), dibandingkan wanita yang memiliki berat badan benar.
Tiga dari 100 kehamilan adalah kehamilan kembar. Kelahiran prematur terjadi akibat kurangnya berat badan si ibu, mencapai persentase 60 persen.
Tidak seperti pada kehamilan tunggal, kehamilan kembar harus memiliki berat badan yang lebih. ''Kami mengirimkan wanita hamil yang kekurangan berat badan ke ahli gizi dan melakukan diet kalori agar berat badan mereka bertambah,'' tegas Fox.