Jumat 03 Dec 2010 03:55 WIB

Menkes Akan Tindak Rumah Sakit yang Tolak Pasien Jamkesmas dan Jamkesda

Rep: Sefti/ Red: Siwi Tri Puji B

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR- Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih meminta rumah sakit tak menolak pasien Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda). Bila terbukti rumah sakit melakukan penolakan, maka pihaknya tak akan segan mengambil tindakan.

Menurutnya, meski tak ada kamar kelas tiga yang menampung, rumah sakit harus tetap memberi pelayanan. '' Para pasien bisa ditampung dulu di kelas dua atau kelas tiga,'' katanya pada wartawan seusai membuka Rapat Koordinasi Pelaksanaan Operasional Program (Rakorkop) tentang Pembangunan Kesehatan di Royal Hotel Bogor, Kamis (2/11).

Ungkapan ini bukan tanpa dasar. Endang mengaku, selama tahun 2010, pihaknya menerima 513 pengaduan warga tentang layanan kesehatan. '' Dan yang paling banyak ternyata tentang ini, menolak pasien karena kuota kelas tiga habis,'' ujarnya. '' Ini banyak terjadi di daerah.''

Dalam kesempatan ini, Endang juga membantah penolakan pasien banyak terjadi karena tunggakan klaim pembayaran Jamkesmas dan Jamkesda yang dilakukan pemerintah. Ia mengatakan pihaknya selalu mengirim pembayaran klaim rumah sakit di awal bulan. '' Bahkan dalam satu tahun, kami membayar hingga empat kali,'' tegasnya. '' Kami akan memberi sanksi jika

Jamkesmas dan Jamkesda merupakan program pemerintah yang diberlakukan mulai tahun 2008. Keduanya diberlakukan sebagai pengganti Asuransi Kesehatan Masyarakat Miskin (Akseskin).

Jamkesmas diatur oleh pemerintah pusat. Sementara pemberian jamkesda diatur pemerintah daerah.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement