REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memerintahkan jajarannya untuk mengajukan klaim kerugian kepada perusahaan yang menyebabkan adanya tumpahan minyak di Laut Timor, Nusa Tenggara Timur. Tumpahan bersumber dari kilang perusahaan minyak milik Australia, The Montara Well Head Platform.
'Tentu saja kita akan melakukan kewajiban kita menyelesaikan masalah ini, mengajukan klaim kepada perusahaan yang mengakibatkan tumpahan minyak itu seraya menjaga komunikasi diplomatik, baik dengan pemerintah Australia maupun pemerintah Thailand," kata Presiden dalam Rapat Kabinet Paripurna, Kamis (22/7).
Di lokasi tersebut juga terdapat perusahaan minyak asal Thailand. Tumpahan minyak di Laut Timor mengganggu mata pencaharian masyarakat Kabupaten Rote Ndao, khususnya para petani rumput laut dan nelayan. Kabupaten Rote Ndao di Provinsi Nusa Tenggara Timur berbatasan langsung dengan wilayah Australia.
"Yang jelas, perusahaan mesti memberikan sesuatu sebagai pertanggungjawaban atas kejadian itu dan komunitas di Nusa Tenggara Timur, utamanya di Pulau Rote dan sekitarnya yang terdampak dari kejadian itu meski diberikan bantuan-bantuan yang patut," kata Presiden. Menurut Presiden, masalah ini bisa diletakkan tanpa terlalu banyak memberikan pernyataan-pernyataan politik.
"Yang penting tujuan kita tercapai, yang penting settlement-nya benar dan yang penting komunitas Indonesia yang terdampak dari kejadian itu mendapatkan santunan yang tepat," kata Presiden. Dalam Rapat Kabinet Paripurna itu, Presiden mendengarkan paparan dari Menteri Perhubungan atas perkembangan masalah itu.