REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah pusat mengaku belum mengetahui dampak ledakan kapal tanker di Kangean, Madura. Hingga saat ini, Kementerian Lingkungan Hidup belum menerima laporan detil tentang kejadian tersebut.
Deputi Bidang Komunikasi Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup, Henri Bastaman mengatakan, pihaknya saat ini tengah menunggu laporan dari pemerintah daerah. "Kalau dilihat dari perkembangan informasi yang saya terima, pencemarannya tidak besar," kata Henri kepada Republika, Ahad (29/8). Dia mengatakan, jika pencemaran yang terjadi sangat luas, pemerintah pusat akan turun tangan.
Namun, lanjutnya, upaya penanganan darurat sudah dilakukan oleh pemerintah setempat. Antara lain adalah menyisir genangan minyak mentah agar tidak meluas. "Kalau tankernya penuh minyak, kemungkinan pencemaran yang terjadi sangat luas," ujar Henri.
Hal tersebut, kata Henri, adalah standar minimum jika terjadi kecelakaan. "Saya rasa itu murni kecelakaan, dan saat ini tengah di tangani pemda," lanjutnya.
Jika pencemaran sampai terjadi, sambung Henri, hal tersebut akan mempengaruhi kehidupan biota laut. "Minyak akan mengapung di atas air dan menghalang-halangi sinar matahari masuk ke dalam air," jelasnya. Sehingga pasokan sinar matahari yang diterima terumbu karang akan berkurang.