REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Sudah setahun lebih, status Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di perairan Selat Sunda (Lampung dan Banten), masih waspada. Penetapan status ini sejak 29 Oktober 2009 lalu.

Menurut Kepala Pos Pemantau GAK di Desa Hargopancoran, Kecamatan Rajabasa, Kabupaten Lampung Selatan, Andi Suwardi, status ini belum pernah berubah turun ke Siaga atau naik menjadi level Awas. "Sudah lama statusnya Waspada sejak Oktober 2009 lalu," kata Andi Suradi, Selasa (30/11).

Ia mengatakan dengan status waspada tersebut, masih berlaku pada radius dua kilometer, warga, nelayan, dan turis untuk tidak mendekat area GAK. Sampai kini, belum ada pencabutan larangan tersebut.

Meski statusnya waspada, warga yang terdekat dengan GAK yakni warga Pulau Sebesi, menyatakan tidak terpengaruh dengan status tersebut. Menurut Chandra, pemilik kapal motor di Dermaga Canti tujuan Pulau Sebesi, adanya gempa dan letusan GAK disertai asap debu vulkanik, belum menjadi perhatian warga sekitar.

"Krakatau meletus kecil disertai percikan larva merah ke langit, sudah jadi pemandangan biasa warga," tutur Chandra.

Ikuti Whatsapp Channel Republika