REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta segera melanjutkan pengerjaan proyek terminal bus Pulogebang, Jakarta Timur yang sempat terhenti. Proyek ini dapat dilanjutkan menyusul persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU) terhadap desain terminal bus antarkota antarprovinsi (AKAP) ini.
Persetujuan dari Kementerian PU yakni mengenai desain titik lokasi keluar masuknya akses dari terminal ke jalan tol Jakarta Outer Ring Road (JORR). Selanjutnya, Pemprov DKI melalui Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta bisa segera melakukan lelang pembangunan fisik pada Juni mendatang. Terminal Pulogebang ditargetkan rampung pada 2011 dan bias segera dioperasikan.
Kepala Dishub DKI Muhammad Tauchid mengatakan, saat ini dokumen lelang sedang dipersiapkan. Diharapkan minggu ini proses lelang sudah bisa dilakkan dan bisa rampung pada sebelum akhir bulan Juni 2010. “Kita sedang menyempurnakan review disain terminal agar bisa lebih menekan biaya operasionalnya. Baru setelah itu akan kita tuangkan dalam dokumen lelang. Mudah-mudahan bulan ini sudah bisa diproses lelangnya,” kata Tauchid, Ahad, (30/5).
Dia berharap proses lelang pembangunan fisik terminal bisa selesai pada pertengahan tahun ini. Sehingga bisa dilanjutkan pembangunan terminal secara multiyears. Menurutnya, pembangunan Terminal Pulogebang akan menjadi terminal terbesar di Indonesia dan merupakan bagian dari konsep pengembangan Kawasan Sentra Primer Baru Timur (SPBT).
Untuk mendukung pembangunan terminal, pihaknya telah membebaskan lahan di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur seluas 9,5 hektar pada tahun 2008 lalu. Anggaran pembangunan untuk terminal ini diperkirakan sebesar Rp 500 miliar dalam sistem multiyears (anggaran tahun berjalan) selama dua tahun. Pihaknya menyebutkan, dalam APBD 2010 telah dianggarkan sebesar Rp 275 miliar. Sedangkan sisanya, Rp 225 miliar akan dianggarkan pada APBD DKI 2011.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengakui pengerjaan konstruksi Terminal Pulogebang belum dapat dimulai karena masih ada masalah dengan titik lokasi keluar-masuk akses terminal ke JORR. Selain itu, persetujuan pengerjaan dengan sistem multiyears dari DPRD DKI Jakarta baru keluar bulan Agustus 2009.
Setelah Kementerian PU sudah menyetujui desain terminal, maka pengerjaannya akan dilanjutkan. “Mengenai rencana Terminal Pulogebang kita sudah dapat lampu hijau dari Kementrian PU. Titik keluar masuk jalan tol ke terminal sudah oke,” kata Fauzi Bowo.
Ditargetkan pembangunan terminal ini sudah rampung pada tahun 2011 dan bisa segera dioperasikan sebagai terminal bus AKAP. Rencananya, Terminal Pulogebang akan memiliki kapasitas 2.977 bus AKAP dengan dua lantai. Selain itu, disediakan area parkir seluas 18.000 meter persegi untuk menampung kendaraan pribadi.
Sehingga memudahkan penumpang untuk menitipkan kendaraan pribadinya dengan aman sebelum melanjutkan perjalanan dengan angkutan umum. Areal parkir juga akan dibangun dua lantai. Diperkirakan lantai basement mampu menampung 310 kendaraan dan lantai satu menampung 225 kendaraan.