Senin 31 May 2010 21:47 WIB

Pascabentrokan, Arus Lalu Lintas di Duri Kosambi Padat

Rep: Antara/ Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Usai bentrok antar warga yang dipicu oleh meninggalnya seorang anggota organisasi kemasyarakatan di daerah Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (31/5) pagi ini mengakibatkan arus lalu lintas mengalami kepadatan. ''Kepadatan arus lalu lintas ini akibat imbas kerusuhan di Duri Kosambi,'' kata operator Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, Aiptu Kasno, di Jakarta, Senin.

Aiptu Kasno memaparkan, kepadatan lalu lintas terjadi di Jalan Lingkar Puri Kosambi yang mengarah ke daerah Cengkareng. Ia juga menuturkan, kepadatan tersebut karena pengguna lalu lintas melambatkan laju kendaraannya ketika melintas di lokasi. Arus lalu lintas juga terhambat karena banyaknya kendaraan pemadam kebakaran dan kepolisian yang parkir di tepi jalan.

Untuk mengatasi kemacetan, petugas kepolisian telah disiagakan di beberapa titik untuk mengurai kepadatan. Sementara situasi di lokasi kerusuhan dilaporkan kondusif dan masih dipasangi garis kepolisian. Puluhan puing lapak penjual kayu yang hangus terbakar tampak menjadi tontonan warga sekitar yang ingin melihat sisa-sisa bentrokan.

Bentrokan itu disebabkan meninggalnya Endit Mawardi (43), seorang anggota organisasi kemasyarakatan. Sedangkan penyebab awal dari tewasnya Endit adalah percekcokan dari kejadian terserempetnya dua kendaraan, yaitu mobil pribadi dan pengemudi taksi, di daerah Duri Kosambi, Cengkareng.

Kematian Endit yang merupakan warga Cipondoh, Tangerang, itu mengakibatkan rekan-rekan Endit menuju Duri Kosambi, Ahad (30/5) malam, dan mengamuk sehingga mengakibatkan 35 lapak dan 5 mobil dilaporkan hangus terbakar. Sekitar 10 unit mobil pemadam kebakaran diturunkan di lokasi dan berhasil memadamkan api pada sekitar 02.00 WIB. Saat ini, beberapa orang saksi tengah diperiksa di Markas Polda Metro Jaya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّ اَرِنِيْ كَيْفَ تُحْيِ الْمَوْتٰىۗ قَالَ اَوَلَمْ تُؤْمِنْ ۗقَالَ بَلٰى وَلٰكِنْ لِّيَطْمَىِٕنَّ قَلْبِيْ ۗقَالَ فَخُذْ اَرْبَعَةً مِّنَ الطَّيْرِفَصُرْهُنَّ اِلَيْكَ ثُمَّ اجْعَلْ عَلٰى كُلِّ جَبَلٍ مِّنْهُنَّ جُزْءًا ثُمَّ ادْعُهُنَّ يَأْتِيْنَكَ سَعْيًا ۗوَاعْلَمْ اَنَّ اللّٰهَ عَزِيْزٌحَكِيْمٌ ࣖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berkata, “Ya Tuhanku, perlihatkanlah kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang mati.” Allah berfirman, “Belum percayakah engkau?” Dia (Ibrahim) menjawab, “Aku percaya, tetapi agar hatiku tenang (mantap).” Dia (Allah) berfirman, “Kalau begitu ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah olehmu kemudian letakkan di atas masing-masing bukit satu bagian, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera.” Ketahuilah bahwa Allah Mahaperkasa, Mahabijaksana.

(QS. Al-Baqarah ayat 260)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement