Kamis 10 Jun 2010 07:29 WIB

Keluarga Jefri Ikhlas, Tapi Pelaku Harus Dihukum Setimpal

Rep: C25/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Orang tua Jefri Ardiyansyah, bocah berusia 9 tahun yang menjadi korban penculikan dan pembunuhan, mengaku ikhlas dengan kejadian yang menimpa anaknya tersebut.

"Saya sih anggap ini sebagai cobaan dari yang diatas," ucap Ujang Dayat, orang tua Jefri, Rabu (9/6). Menurutnya, yang bisa dilakukan keluarganya saat ini adalah mengambil hikmah dari kejadian tersebut.

Meskipun Ujang berusaha untuk ikhlas, sampai saat ini ia mengaku masih terbayang-bayang dengan sosok Jefri. Menurutnya, sebelum ia tidur, ia masih merasakan jika anaknya tersebut masih berada disampingnya. Ujang mengatakan, sampai menjelang anaknya tersebut hilang, Jefri memang masih suka tidur diantara dirinya dan istrinya.

Mengenai sosok Jefri sendiri, Ujang mengatakan bahwa anaknya tersebut memilik sifat yang periang. Bahkan, ia sangat mudah beradaptasi dengan orang yang baru saja dikenalnya.

Ketika ditanya tentang masalah hukum terhadap pelaku, Ujang berharap kepada pihak kepolisian untuk menuntaskan kasus tersebut dan memberikan sanksi yang setimpal dengan perbuatan pelaku penculik dan pembunuh Jefri. "Meskipun saya tidak menaruh dendam kepada pelaku tapi hukum harus ditegakkan," ucap Ujang.

Berdasarkan hasil penyelidikan Polsek Kembangan, Jakarta Barat, pelaku penculikan dan pembunuhan jefri adalah Idris dan Umar. Keduanya merupakan tetangga yang rumahnya tidak jauh dari tempat tinggal Ujang.

Menurut Ujang, dirinya sama sekali tidak menyangka bahwa yang melakukan perbuatan keji tersebut adalah orang yang dikenalnya. Menurutnya, kedua orang tersebut kerap datang ke warungnya untuk membeli rokok. Selain itu, Ujang juga tidak merasa memiliki masalah dengan kedua orang tersebut.

Jefri Adriansyah (9), ditemukan tewas tidak bernyawa pada Senin (7/6) sekitar pukul 23.00 WIB.Mayat Jefri ditemukan oleh warga dengan kondisi sudah membusuk di lahan kosong di Kompleks Taman Alfa Indah, Kembangan, Jakarta Barat. Sebelumnya, ia menghilang dari rumahnya sejak 30 Mei 2010 yang lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement