Selasa 29 Jun 2010 05:17 WIB

Cemas Tabung Gas Meledak, Warga Sekampung Beralih ke Kayu Bakar

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Sebanyak 70 KK di Dusun III, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Kota Tangsel, menolak menggunakan gas elpiji. Alasan keamanan dan keselamatan, mereka lebih memilih menggunakan kayu bakar untuk memasak.

Rahwani, warga Rt 04 / RW 08, mengatakan, sejak maraknya peristiwa ledakan tabung gas elpiji di berbagai daerah, ia pun takut dan tidak berani lagi menggunakan gas elpiji. "Saya sih punya tabung gas ukuran tiga Kg, tapi nggak saya gunakan lagi," ucapnya, Senin (28/6).

Menurut dia, setelah melakukan kesepakatan dengan seluruh anggota keluarga, ia beralih memakai kayu bakar sebagai bahan bakar untuk memasak. Ia beralih ke kayu bakar karena tidak mampu lagi membeli minyak tanah yang harganya dianggap mahal.

Rahwani menuturkan keluarganya mulai menggunakan ke kayu bakar sejak beberapa bulan terakhir. Tindakannya tersebut diikuti oleh para tetangganya yang juga dianggapnya berasal dari ekonomi menengah kebawah. "Pemerintah turunin dong harga minyak tanah," seloroh Rahwani.

Hal senada diungkapkan oleh Umil Binti Safin, warga Rt 03/07. Keluarganya, tutur dia, tidak pernah lagi menggunakan gas elpiji sebagai bahan bakar sejak beberapa kasus ledakan terjadi.

Umil mengatakan, setiap hari ia harus mencari kayu bakar dan mengumpulkannya sebagai cadangan yang diletakkan di salah satu bagian rumahnya. Menggunakan kayu bakar, kata dia, lebih ekonomis karena ia memiliki kebun yang terdapat banyak kayu.

Lebih lanjut, Umil juga mengeluhkan tentang mahalnya minyak tanah sehingga membuatnya beralih memakai gas elpiji beberapa tahun terakhir untuk memasak. Namun, begitu mengetahui banyak tetangganya yang beralih ke kayu bakar ia pun tertarik untuk mencobanya. "Ternyata lebih aman dan tenang ketika memasak dari pada pakai gas elpiji," ucapnya.

Menurut Ketua RT 03/07, Tasik Samad, di dusun III tersebut terdapat 70 KK dan berdasar pendataan, lebih dari separuh jumlah KK tersebut menggunakan kayu bakar sebagai pengganti gas elpiji. Dari laporan yang ia terima, sebagian besar warga memang enggan menggunakan elpiji karena alasan keamanan.

 

Tasik mengatakan, pada umumnya warga di dusun III tersebut masih memiliki kebun dengan pohon yang  dapat dikan sebagai kayu bakar. Selain itu, Tasik juga membenarkan sebagian warga yang menggunakan kayu bakar karena berada pada ekonomi menengah ke bawah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement