Senin 05 Jul 2010 05:21 WIB

Warga Keluhkan Galian Jalan di Bekasi

Rep: c32/ Red: Agus Husni

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Warga keluhkan sejumlah kegiatan penggalian untuk pemasangan kabel dan pipa air di beberapa ruas jalan di Kota Bekasi, Jawa Barat. Sebab kegiatan tersebut selain mengganggu peguna jalan juga dinilai ikut menjadi penyebab kerusakan jalan.

"Lihat saja di Jalan Pekayon sejumlah galian dibongkar di atas selokan. Galian di Jalan Rawa Tembaga, yang belum lama digali, saat ini digali lagi" keluh warga Pekayon, Syafrudin (41), Ahad (4/7).

Sepertinya, lanjut Syafrudin, hampir setiap bulan disekitar Jalan Pekayon ada saja kegiatan penggalian. Sebagian pelaksana pekerjaan galian tersebut tidak memperbaiki bekas galian seperti kondisi semula. Sehingga kondisi tanah di skeitar jalan menjadi labil dan jalan cepat rusak.

Kepala Bidang Bina Marga, Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Lindon Tampubolon, mengatakan hingga saat ini kegiatan penggalian di sekitar ruas jalan masih marak.

"Kami menyesalkan dan seringkali marah dengan sikap kurang bertanggungjawab yang ditunjukkan sejumlah kontraktor pengerjaan proyek penggalian" kata Lindon kepada wartawan, Ahad (4/7).

Lindon mengatakan bahwa pihaknya sudah seringkali memberikan imbauan dan peringatan kepada para kontraktor. Akan tetapi hanya beberapa kontraktor saja yang mematuhi.

Idealnya, lanjut Lindon, bekas galian dikeraskan kembali dan jika aspal terkelupas harus ditambal atau diperbaiki. "Namun sebagian kontraktor masih saja tidak memperbaikinya lagi sehingga jalan cepat rusak karena tanahnya labil," ungkapnya.

 Selain itu Lindon juga menyayangkan sikap warga yang belum mematuhi aturan untuk tidak melewati ruas jalan yang baru diperbaiki. Seperti saat pihaknya membeton sejumlah ruas jalan di kota Bekasi tahun lalu. Pihaknya telah memberikan papan peringatan untuk tidak melewati jalan tersebut selama masa pemeliharaan 28 hari di jalan yang baru dibangun.

Namun, baru dua hari peringatan tersebut sudah diabaikan dan jalan sudah digunakan. "Sebenarnya belum sepenuhnya mengeras, kalau demikian, umur jalan akan pendek dan cepat berlubang" katanya.  

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement