Rabu 14 Jul 2010 01:56 WIB

Puluhan Kios Pasar Entjo, Jaktim Dibongkar Paksa

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Sejumlah 20 toko di Pasar Entjo, Jakarta Timur dibongkar ‘paksa’. Pedagang sempat bertahan menolak pembongkaran, namun mereka disambangi preman. Para pedagang ketakutan karena merasa terintimidasi.

Panjang toko yang dibongkar mencapai 30 meter dengan lebar sekitar 2,5 meter. Sekitar 20 pekerja bangunan membongkar toko tersebut dengan linggis. Pedagang terpaksa merapikan barang dagangannya untuk dipindah. Mereka berdagang sayuran, pakaian, dan emas.

Sekitar belasan polisi sektor Pulogadung sempat mengamankan pembongkaran tersebut, tetapi mereka justru dikejar dan diburu preman hingga lari terbirit-birit. Para pedagang tidak bisa menolak pembongkaran.

Salah seorang pedagang, Aceng, mengatakan sempat terjadi pertemuan antara para pedagang dengan pengelola pasar sebulan lalu. ''Kami sepakat pembongkaran dimulai setelah lebaran,'' ujarnya menyimpulkan maksud pertemuan tersebut, Selasa (13/7).

Namun demikian, Aceng tidak mengerti kenapa pembongkaran dilakukan sekarang. Dirinya mengaku hanya bisa pasrah melihat toko yang sudah ditempatinya sejak 1980 dibongkar.

Pihaknya menyesalkan pembongkaran tersebut. sebab, para pedagang membutuhkan keuangan untuk menghadapi Lebaran. “Setiap Lebaran kami selalu membutuhkan uang lebih,'' ujarnya.

Lagi pula, terang Aceng, kebutuhan menghadapi Lebaran meningkat. Dia harus membeli pakaian baru dan menyiapkan hidangan bersantan dan berdaging. Dia mengatakan seharusnya pengelola pasar bersabar dan mematuhi kesepakatan tersebut.

Rencananya, pedagang akan dialihkan ke tempat penampungan sementara berdinding triplek. Tidak seperti kios yang sebelumnya, tempat penampungan tidak dilapisi langit-langit, sehingga panas jika terkena sengatan matahari di siang hari. Lokasinya masih di sekitar Pasar Entjo.

Tempat penampungan sementara itu dibangun di atas lahan parkiran kendaraan bermotor. ''Parkiran motor dan mobil menjadi sempit,'' ungkap Aceng.

Petugas pengelola pasar, ujar Fauzi, mengaku tidak mengetahui siapa yang memerintahkan preman-preman berkulit gelap itu mendatangi pasar. ''Ada oknum tertentu di balik pembongkaran ini,'' tuturnya. ''

Saya tidak mengetahui siapa oknum tersebut.''

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement