Senin 19 Jul 2010 04:22 WIB

Samudera Residence Bongkar Makam, Warga Ngamuk

Rep: C31/ Red: taufik rachman

REPUBLIKA.CO.ID,BOGOR-- Pembongkaran makam warga Cikaret, Desa Tajur Halang, Kecamatan Tajur Halang, Kabupaten Bogor, oleh pengelola Perumahan Samudera Residence, berakhir bentrok, Ahad (18/7).

Massa menolak makam dipindahkan tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu dengan ahli waris. Bentrok yang terjadi antara warga dengan petugas Polsek Tonjong, Depok, mengakibatkan seorang petugas terluka. Briptu Sargiono, petugas Polsek Tonjong, Depok mengalami luka di bagian kepalanya akibat dilempari batu oleh massa.

Tidak hanya petugas yang jadi sasaran amuk massa, seorang wartawan salah satu televisi swasta juga ikut dikeroyok massa. Massa menolak gambar insiden direkam. Selain itu massa juga membakar kantor pemasaran perumahan Samudera Residence dan satu unit mobil beckhoe milik kantor pemasaran. Kantor pemasaran dan mobil beckhoe hancur akibat diamuk massa.

Maman (45 tahun), salah seorang pengurus RT mengatakan massa terlanjur marah. Amarah ini akhirnya berujung tindakan anarkis. Diduga penyebabnya, karena pihak pengelola Perumahan Samudera Residence, tidak mau mendengar aspirasi warga terkait penolakan pembongkaran makam. Makam tersebut berada sekitar 100 meter dari kantor pemasaran Perumahan Samudera Residence. Diduga nantinya, lokasi itu akan dibangun perumahan.

"Selama ini warga menganggap makam ini salah satu makam keramat di Kampung Cikaret. Warga menolak pembongkaran yang akan dilakukan pihak pengelola perumahan itu," kata Maman.

Selain itu, sambung Maman, rencana pembongkaran yang akan dilakukan oleh pihak pengelola perumahan Samudera Residence baru sebatas musyawarah antar tingkat RT dan RW. Sedangkan musyawarah dengan tokoh masyarakat dan ahli waris belum dilakukan.

"Sebenarnya, warga Cikaret memperbolehkan pembongkaran makam itu, selama dilakukan dengan jalan musyawarah antar tokoh masyarakat, ahli waris dengan pihak pengelola perumahan. Jangan diam-diam lalu dibongkar," kata dia.

Sementara itu, Sargiono, mengatakan dirinya kaget dengan serangan massa. Karena sejak awal, kata dia, massa terlihat diam, namun tiba-tiba massa beraksi saat mobil beckhoe datang," kata dia.

"Begitu mobil datang mereka langsung beraksi. Mereka menyerang dengan menggunakan berbagai macam senjata tajam. Sopir beckhoe pun lari, Say juga, karena terus dilempari batu," kata Sargiono.

Suasana di lokasi masih tegang hingga siang, karena massa memilih tetap berada di sana. Tempat kejadian perkara (TKP) masih dijaga oleh personil TNI dan Polres. TKP dipasang garis polisi (police line).

Petugas masih bersiaga di sekitar TKP untuk mengantisipasi serangan berikutnya. Tokoh masyarakat juga nantinya akan dipanggil terkait insiden ini. Pihak pengelola Perumahan Samudera Residence belum memberikan keterangan terkait insiden.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement