REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI--Puluhan orangtua siswa SD Widya Duta melakukan aksi demo di depan sekolah terkait mahalnya harga buku, Senin (19/7). Orangtua siswa juga mempersoalkan tahun terbit buku yang dibebankan pada setiap siswa di sekolah yang berlokasi di Perumahan Alinda, Blok A1 No 2, Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jawa Barat itu.
"Ini tahun ajaran 2010 kenapa bukunya terbitan 2004, mahal lagi" ujar orangtua siswa, Mulyono (39 tahun).
Orangtua siswa harus mengeluarkan uang RP 400 ribu untuk membeli satu paket buku bagi anaknya. Uang itu untuk 11 buku pelajaran. Sedangkan untuk buku Lembar Kerja Siswa (LKS) di jual dengan harga RP 9.000, padahal di pasaran dijual dengan harga RP 5.000. Setiap siswa harus membeli tujuh buku LKS.
''Padahal di sekolah lain tidak semahal itu, orang tua hanya bayar Rp 150 ribu untuk satu paketnya, kan jauh sekali perbedaan harganya,'' ujar orang tua siswa dari kelas Lima itu.
Mulyono mengatakan, buku terbitan 2004 yang digunakan pihak sekolah sudah tidak ada lagi di pasaran, sehingga orangtua siswa terpaksa harus membeli di sekolah.
Selain itu, orangtua siswa juga kesal dengan proses pembelian beli buku yang tidak dapat dicicil. Orangtua siswa harus membayar lunas sekaligus. ”Bayarnya tidak bisa dicicil lagi, jadi, kalau ada uang, baru ada buku,'' kata seorang ibu yang mengaku sangat menyesalkan keputusan sekolah tersebut.
Sementara itu, kepala sekolah SD Widya Duta, Tusimin, kepada para orang tua murid mengatakan untuk tahun berikutnya pembelian buku sekolah dapat dicicil. Akan tetapi pada 2010 ini orangtua siswa harus membayar tunai. ''Nanti kami akan bicarakan kembali masalah ini dengan dengan pihak yayasan,'' kata dia kepada orang tua wali murid.