Sabtu 31 Jul 2010 04:14 WIB

Mendagri Didesak Tindak Asda I Kota Tangsel

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Arif Supriyono

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Tindakan Asisten Daerah I Kota Tangerang Selatan (Ahadi), Banten mendapat kecaman dari banyak pihak. Mereka bahkan minta agar Mendagri, Gamawan Fauzi, agar menindak Ahadi yang dituding telah mengeluarkan memo pada seluruh camat, lurah, dan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Kota Tangsel untuk menyosialisasikan pembentukan AIFAC (Airin Fans Club).

"Jangan sampai kasus Ahadi ditiru oleh pejabat tinggi Kota Tangsel lainnya," ucap Burhanuddin Muhtadii, peneliti senior LSI (Lembaga Survei Indonesia) usai mendeklarasikan pembentukan JPTS (Jaringan Pemilih Tangerang Selatan), di Teras Kota, Serpong, Kota Tangsel, Jumat (30/7). Menurut Burhanuddin, kasus tersebut merupakan dugaan adanya indikasi 'permainan politik' antara salah satu calon wali kota Tangsel dengan pejabat pemerintahan Kota Tangsel.

Menurut dia, hal tersebut tidak dapat dibenarkan karena bagaimana pun seorang aparat pemerintahan dan pegawai negeri sipil (PNS) harus netral dalam tahapan dan pelaksanaan Pemilukada. Burahanuddin akan melakukan koordinasi dengan Panwaslu Kota Tangsel dan ICW (Indonesian Corruption Watch) untuk mendesak mendagri untuk mengambil tindakan terhadap  Ahadi.

Ahadi mengakui telah mengeluarkan surat tersebut. Ia menyesal karena merasa telah dijebak oleh salah satu orang suruhan calon wali kota, Airin Rachmi Diani. Menurut Ahadi, pada waktu itu ia mau mengeluarkan memo tersebut karena berpikir bahwa itu untuk kegiatan hiburan dan sosial.

Sementara itu, Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat, mengatakan kasus Ahadi tidak boleh terulang lagi. "Netralitas PNS merupakan salah satu hal penting dalam pertumbuhan demokrasi di Indonesia," tutur Komaruddin yang merupakan salah satu pendisi JPTS.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement