REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN--Kubu calon wali kota Tangerang Selatan, Airin Rachmi Diany, menyanggah keterangan yang disampaikan Asisten Daerah I Tangsel, Banten, Ahadi. Mereka menjelaskan tak pernah meminta Ahadi dalam kaitan dengan sosialisasi pembentukan Aifac (Airin Fans Club).
"Ibu Airin sama sekali tak pernah menyuruh atau mengutus siapa pun untuk berhubungan dengan Ahadi," kata juru bicara Airin, Very Muchlis, Sabtu (31/7). Ia mengutarakan, Aifac sama sekali bukan organ tim sukses Airin.
Karena itu pula, maka kegiatan Aifac sama sekali di luar sepengetahuan tim sukses Airin. Very menambahkan, berdasarkan informasi yang diterimanya, saat ini pun Aifac sudah tak menjalankan aktivitas atau kegiatan alias sudah vakum.
Menurut Very, Airin merupakan figur publik. Dengan demikian, sangatlah wajar banyak anggota masyarakat yang membuat organisasi, fans, atau sejenisnya. "Dan kami tak bisa melarang itu," ujar Very.
Kasus ini mencuat karena banyak kalangan yang protes (termasuk Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Komaruddin Hidayat, dan peneliti Lembaga Survei Indonesia, Burhanuddin Muhtadi) terhadap Ahadi yang telah mengeluarkan surat edaran/memo pada lurah, camat, satuan kerja lainnya untuk menyosialisasikan Aifac. Pelbagai kalangan itu bahkan meminta agar mendagri memberi sanksi pada Ahadi sebab tindakan itu merusak netralitas pegawai negeri sipil.
Ahadi pun mengaku telah membuat memo tersebut. Ia bahkan menyesali tindakan itu dan merasa telah dijebak oleh orang suruhan Airin.