REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR—Sebanyak 11 orang warga Kota Bogor disambar petir, Selasa(3/8) petang. Dari 11 korban, sepuluh diantaranya merupakan instruktur pasukan pengibar duplikat bendera pusaka (paskibraka) Kota Bogor.
Instruktur Paskibraka yang menjadi korban adalah Muhammad Iqbal, Dodi , Maulana, Rangga Rajasehati, Teguh Rahmat, M Kancah Pradigdo, Deni Wijayanti, Toto Sugianto, Fantri, dan Arga Satria. Satu korban lainnya adalah seorang tukang mie ayam, Lutpilla.
Akibat peristiwa itu, dua orang mengalami luka. Masing-masing adalah M Ikbal (19 tahun), seorang instruktur dan Lutpilla (30 tahun),tukang mie ayam. Ltupilla hingga Rabu (4/8) masih dirawat di RS PMI.
Sepuluh orang ini tersambar petir ketika berteduh di bawah pohon yang ada dipinggir lapangan Sempur, Kota Bogor, usai melatih calon paskibraka. Peristiwa terjadi sekitar pukul 17.00 WIB. Saat peristiwa itu terjadi, wilayah Bogor memang sedang diguyur hujan yang disertai angin dan petir.
"Peristiwa itu terjadi setelah usai melatih 38 anggota paskibraka untuk 17 Agustus nanti. Para anggota berteduh di area perikanan. Sedangkan kami berteduh di tukang mie ayam. Tiba-tiba ada petir yang menyambar teman saya Jantri. Dia langsung terpental, petir juga langsung menyambar tukang mie ayamnya," kata M Kancah Pradigdo, saksi, yang juga korban saat ditemui di Rumah Sakit PMI Bogor.
Sekretaris daerah kota (Sedakot) Bogor, Bambang Gunawan, mengatakan, Pemkot Bogor akan menanggung semua biaya para korban. Selain itu pihaknya juga akan memindahkan lokasi untuk latihan paskibraka. “Untuk semua biaya perawatan selama di RS PMI, Pemkot yang tanggung,” kata dia, Rabu (4/8).