Sabtu 07 Aug 2010 01:12 WIB

Listrik Mati, Ribuan Penumpang di Bandara Masih Telantar

Rep: Muhammad Hafil/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Akibat padamnya listrik di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Jumat (6/8) pagi, ribuan penumpang telantar. Hal tersebut terjadi karena sebanyak 47 maskapai penerbangan mengubah jadwal terbangnya.

Berdasarkan pantauan Republika, hingga siang hari di bandara terdapat tumpukan penumpang di setiap terminal keberangkatan. Beberapa orang penumpang mengeluhkan kondisi tersebut.

Teguh Supriyadi, ketua panitia rombongan wisata ke Bali dari Sinar Mas Group yang menggunakan jasa Panorama Tours, mengatakan, rombongan yang ia pimpin sebanyak 120 orang yang terbagi dalam dua rombongan. Menurutnya, rombongan pertama yang seharusnya berangkat pada pukul 08.00 pagi tertunda hingga pukul 11.00 WIB. Sedangkan rombongan kedua yang seharusnya berangkat pukul 11.00 WIB, hingga kini masih belum diberangkatkan dan masih menunggu kepastian dari pihak Lion Air selaku maskapai yang digunakan.

"Tadi sih dijanjikan pukul 15.00 WIB sudah bisa berangkat, tapi ada perubahan lagi yang belum kami ketahui," kata Teguh kepada Republika yang ditemui di Terminal Keberangkatan 1 C.

Menurut Teguh, keadaan tersebut membuat beberapa anggota rombongan sangat kecewa karena mereka harus sampai di Bali tidak sesuai jadwal semula. Selain itu, hingga siang hari, pihak Lion Air belum memberikan konpensasi berupa makanan atau konpensasi lainnya.

Teguh yang sudah berada di Terminal 1 C sejak pukul 04.00 WIB pagi, mengatakan, suasana di bandara sangat gelap ketika lampu mati. Menurutnya, pada waktu itu sudah terjadi penumpukan penumpang di terminal tersebut karena belum diperkenankan untuk memasukki ruang boarding pass. "Begitu listrik nyala pada pukul 06.00, antrean penumpang yang ingin melakukan check in sangat panjang," katanya.

Sementara itu, Direktur Utama PT Angkasa Pura II, Tri S Sunoko, mengatakan, pihaknya selaku pengelola bandara telah melakukan redistribusi atau pembagian ulang jadwal penerbangan. Menurutnya, tujuan dari redistribusi tersebut supaya pembagian jadwal penerbangan merata sehingga bisa digunakan oleh beberapa maskapai.

"Pembagian terminal untuk maskapai akan mengatasi masalah tersebut," kata Tri yang baru dua minggu menjabat sebagai Direktur Utama PT Angkasa Pura II tersebut.

Selain itu, sambung Tri, redistribusi jadwal tersebut juga akan membuat pengaturan parkir dan navigasi pesawat bisa digunakan oleh maskapai lebih merata. Sehingga, pesawat bisa menggunakan landasan secara bergantian.

Berdasarkan laporan yang diterima, sambung Tri, jumlah maskapai yang mengalami perubahan jadwal penerbangan sebanyak 47 unit. Ia berharap, langkah-langkah yang dilakukan tersebut bisa segera mengatasi masalah penumpukan penumpang .

Tri juga meminta maaf kepada para pengguna jasa bandara Soekarno-Hatta akibat pelayanan yang terganggu tersebut. Menurutnya, hal tersebut terjadi di luar kemampuannya sebagai pihak pengelola bandara.

Berdasarkan siaran pers resmi Humas PT Angkasa Pura II, padamnya listrik bandara tersebut terjadi pada Jumat (6/8) sekitar pukul 04.00 WIB pagi hingga pukul 06.00 WIB. Padamnya listrik tersebut berdasarkan data dari MPS (Main Power Station) bandara terjadi karena adanya kedipan listrik (ficker) selama 1,7 detik.

Dampak dari kejadian tersebut adalah genset segera mengambil alih beban listrik yang diperlukan. Namun peralatan X-Ray memerlukan waktu untuk reset ulang sehingga pengecekan dilakukan secara manual. Hal tersebut menyebabkan terjadinya penumpukan penumpang yang akan melakukan check in.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement