REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pasar rakyat digelar di lingkungan kantor Pemkot Jakarta Barat. Sekitar 10 peritel ikut ambil bagian dalam pasar rakyat yang digelar dua hari sejak Rabu, (25/8) hingga Kamis (26/8).
Kepala Bagian Perekonomian, Haryanto mengatakan, ada sekitar 80 meja yang disediakan. ''Barang yang dijual, di luar peritel yang ada, mencapai 60 pedagang,'' katanya, Rabu.
Haryanto menjelaskan, ada dua kategori penjualan dalam pasar rakyat tersebut. Pertama, barang yang dijual bebas dengan harga variatif. “Mereka merupakan pedagang binaan sudin-sudin Jakarta Barat,” jelasnya.
Kedua, barang yang dijual dengan menggunakan kupon. Kupon ini bisa ditukar dengan satu paket yang disediakan peritel. “Harganya hanya Rp 20 ribu,” cetus Haryanto. Menurutnya, harga barang yang dijual di pasar rakyat ini sekitar Rp 40-50 ribu.
Hanya saja, untuk satu paket yang disediakan, isinya bisa bervariasi tergantung peritelnya. Pantauan Republika, isi satu paket berisi sirup, gula, mie instan, hingga minyak goreng. “Jumlah barang dalam paket tersebut pun ditentukan oleh peritel sendiri,” katanya.
Haryanto mengatakan, kupon tersebut pun sudah dibagikan ke tiap RW di sekitar lingkungan kantor Walikota Jakarta Barat dua hari sebelumnya. Ada sekitar 4 ribu kupon yang dibagikan kedua kecamatan yaitu Kecamatan Kembangan dan Kecamatan Kebon Jeruk.
Itu pun, lanjut Haryanto, tidak semua RW di kecamatan tersebut mendapatkan kupon. “Hanya masyarakat golongan menengah ke bawah yang mendapatkan kupon,” katanya. Ia mencontohkan Kecamatan Kembangan. Dari 12 RW yang ada, hanya 2 RW yang mendapatkan kupon. “Karena di lingkungan ini banyak masyarakat menengah ke atas,” jelasnya.
Warga Rt06/Rw02 Kembangan Utara, Yuli (29 tahun) mengaku senang sekaligus kecewa. Sebab, ia datang terlambat sehingga tidak bisa menukarkan kuponnya dengan barang yang ia inginkan. “Pengennya sih sembako, tapi sudah habis semua,” katanya. Alhasil, ia pun harus puas dengan membawa pulang mie instan, mentega, sarden, dan susu. “Lumayan buat nambahin bikin kue,” katanya.
Sementara itu, Ketua TP PKK DKI Jakarta, Sri Hartati Fauzi Bowo, menyambut baik kegiatan pasar murah yang dilaksanakan di Jakarta Barat. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian Pemprov DKI Jakarta terhadap warga, khususnya yang kurang mampu. "Semoga ini dapat membantu meringankan biaya kebutuhan hidup mereka," ujar Istri Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo ini.