Jumat 19 Nov 2010 22:25 WIB

KPAI Sebut Arumi Bachsin Bukan Kasus Istimewa

Rep: M Akbar/ Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Hadi Supeno menyatakan persoalan Arumi Bachsin bukanlah kasus yang istimewa. Namun KPAI tetap berkomitmen untuk menjadi mediator dalam mencari jalan keluar terhadap disharmonis hubungan antara Arumi dan orang tuanya.

''Arumi sebenarnya bukanlah kasus yang istimewa karena masih banyak anak-anak lain yang lebih kami perhatikan. Tapi mungkin karena artis akhirnya media menjadi lebih menaruh perhatian besar,'' kata Hadi dalam perbincangan melalui saluran telpon kepada Republika di Jakarta, Jumat (19/11).

Penegasan Hadi ini terkait rencana untuk mempertemukan Arumi dan ibunya Maria Lilian Pesch pada Senin pekan depan. Mediasi itu dilakukan setelah KPAI menerima pengaduan kekerasan psikis dan fisik dari Arumi pada pekan kemarin.

Rentang waktu sepekan untuk mempertemukan dua pihak itu, menurut Hadi, bukan karena pihak KPAI menyepelekan persoalan ini. ''Kami hanya meminta agar media bisa bersikap proporsional saja,'' ujarnya.

Pertemuan yang hendak dilakukan Senin mendatang itu, kata Hadi, diharapkan bisa menyatukan kembali hubungan antara ibu dan anak -- Maria Lilian Pesch dan Arumi. Pertemuan ini sebagai solusi menyusul adanya laporan pihak Arumi kepada KPAI dan kepolisian terkait sangkaan kekerasan dalam rumah tangga terhadap sang bunda.

Saat ini, diakui Hadi, Arumi masih belum berniat untuk bertemu dengan ibunya. Ia juga mengatakan hingga kini Arumi masih berada dalam perlindungan KPAI. ''Ia masih kami simpan di suatu tempat yang aman di Jakarta,'' katanya.

Hadi mengakui jika Jumat (19/11) pagi Arumi sempat berniat untuk muncul secara resmi kepada umum. Namun rencana itu terpaksa dibatalkannya tanpa memberikan alasan yang jelas.

Dalam sejumlah laporan disebutkan kaburnya Arumi dari asuhan ibunya karena aktris dan model iklan berusia 16 tahun ini hendak dijodohkan oleh pria berusia lebih tua. Pria itu berasal dari Kudus.

Kaburnya Arumi dari rumah orangtuanya bukan kali ini saja dilakukannya. Pada Mei lalu, dara blasteran Palembang, Bengkulu, Jerman, dan Belanda ini sempat juga kabur dari rumahnya. Saat itu ia melapor ke Komnas Anak setelah mengadukan adanya dugaan eksploitasi oleh kedua orang tuanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement