Selasa 23 Nov 2010 04:13 WIB

Pemkot Tangsel Kesulitan Tentukan Objek Wisata Andalan

Rep: C25/ Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG--Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) masih kesulitan menentukan objek wisata yang bisa diandalkan. Keterbatasan sumber daya alam dan letak geografis dituding menjadi penyebab sulitnya menentukan objek wisata tersebut.

Sejak pembentukan Kota Tangsel pada tahun 2008 lalu, Pemkot Tangsel hanya mengandalkan wisata kuliner dan hiburan untuk menambah PAD (Pendapatan Asli Daerah).  Hal tersebut berbeda dari daerah tetangganya yang mengandalkan objek wisata alam sebagai andalan pemasukan PAD dari sektor pariwisata.

Kabupaten Tangerang misalnya, daerah ini memiliki pantai dan laut yang bisa dijadikan sumber pemasukan PAD melalui rekreasi air, pemancingan, pulau, dan hotel. Apalagi, jika dibandingkan dengan Kabupaten Bogor yang memiliki alam pegunungan seperti kawasan wisata puncak, air terjun, dan kebun binatang.

Melihat kondisi tersebut,  Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kota Tangsel, Dadang Raharja mengatakan, pihaknya masih kesulitan menentukan objek wisata andalan. Letak geografis yang memiliki keterbatasan sumber daya alam dianggap menjadi salah satu faktor penyebab kesulitan itu. “Kota Tangsel tidak memiliki gunung, hutan, dan pantai,” ujarnya, Senin (22/11).

Menurutnya, dengan keadaan seperti itu tidak membuat pihaknya menyerah untuk menentukan objek wisata andalan. Salah satu jalan keluarnya adalah mengembangkan objek wisata hasil budi daya  manusia di wilayah pemekaran Kabupaten Tangerang itu.

Dadang mengatakan, pihaknya akan menjadikan wisata kuliner sebagai objek wisata andalan. Objek wisata seperti itu diperkirakan akan tumbuh sangat pesat mengingat Kota Tangsel adalah daerah hunian. “DIsini kan banyak pengembang swasta, kita akan memperkuat kerjasama dengan mereka untuk mengembangkan wisata kuliner,” ujarnya.

Menurutnya, wisata kuliner itu akan tumbuh sangat pesat di beberapa kecamatan. Diantaranya adalah Kecamatan Serpong, CIputat, CIputat Timur dan Bintaro yang merupakan  daerah dengan tingkat hunian sangat tinggi. Beberapa waktu yang lalu Pemkot Tangsel juga berencana untuk menjadikan wilayahnya sebagai tempat wisata medis. Pasalnya, di wilayah pemekaran tersebut banyak terdapat Rumah Sakit berstandar internasional.

Wacana tersebut dilontarkan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangsel, Dadang M Ephit. Hal tersebut akan berdampak bagi pengembangan perekonomian Kota Tangsel. "Masyarakat akan mendapat keuntungan secara ekonomi," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement