Rabu 24 Nov 2010 00:25 WIB

Kapolda Metro Jaya: Penyidikan tak Butuh Pengakuan Tersangka

Rep: C29/ Red: Budi Raharjo

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Penyidikan polisi terhadap tersangka pelaku tindak pidana tidak lagi membutuhkan pengakuan. Kapolda Metro Jaya, Inspektur Jenderal Sutarman, mengatakan yang dibutuhkan penyidik adalah keterangan saksi dan alat bukti agar hasil penyidikan dapat dilimpahkan ke pengadilan.

"Pengakuan tersangka hanya untuk mendukung, tetapi tidak menjadi prioritas," paparnya setelah memberikan pengarahan kepada jajaran reserse kriminal Polda Metro Jaya di Balai Pertemuan, Selasa (23/11).

Pengakuan tersebut nantinya akan dicocokkan dengan alat bukti dan keterangan saksi agar sangkaan tindak pidana akurat. Dia mengatakan yang nantinya berhak menentukan pelaku tindak pidana bersalah atau tidak adalah persidangan di pengadilan. Sedangkan polisi hanya menyelesaikan penyidikan hingga menghasilkan sangkaan pelaku memang melakukan tindak pidana.

Dia mengatakan kebijakan seperti ini dikeluarkan mengingat para tersangka kerap tidak mengakui tindak pidana yang dilakukan. Bahkan, terangnya, pelaku kerap berbelit-belit dalam memberikan keterangan, sehingga menyulitkan proses penyidikan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement