REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG--Dua anggota Panwaslu Kota Tangerang Selatan, Banten, Sorono Budiharjo dan Sahrudin, dicalonkan menjadi Ketua Panwaslu menggantikan Muslih Basar yang telah dipecat Bawaslu karena dianggap gagal dalam pengawasan pilkada. "Kedua anggota Panwaslu yang saat ini ada memang bisa saja dipilih sebagai Ketua Panwaslu. Namun, keputusan tersebut hasil dari rapat pleno seluruh anggota setelah pengganti Muslih Basar terpilih," kata anggota Bawaslu, SF Agustiani Tio Fridelina Sitorus dihubungi, Senin (27/12).
Dia menjelaskan, untuk melengkapi jumlah tiga anggota Panwaslu, saat ini Bawaslu masih melakukan seleksi terhadap tiga nama yang peringkatnya berada di bawah Muslih Basar. "Mekanisme pemilihan Ketua Panwaslu Tangsel berdasarkan hasil pleno internal Panwaslu Tangsel. Setelah hasil pleno, kemudian diserahkan kepada Bawaslu untuk ditindaklanjuti dan ditetapkan," katanya.
Meski demikian, katanya, nama tersebut tidak secara otomatis bakal langsung mengisi posisi Ketua Panwaslu Tangsel. Bawaslu akan menanyakan kepada nama yang direkomendasikan Panwaslu tersebut, untuk kemudian ditanyakan kesediaan untuk menjadi anggota Panwaslu dan melaksanakan tugas sebagai pengawas pilkada.
Dia juga menegaskan, Bawaslu tidak tentunya tidak akan menarik calon anggota Panwaslu dari kalangan aparatur negara. Artinya, calon yang bekerja di dinas tidak akan mungkin dijadikan sebagai anggota panwaslu. Bawaslu lebih mendahulukan calon yang sudah memahami tugas sebagai pengawas dan bisa saja dari kalangan Panwascam.
"Bawaslu tidak akan gegabah menentukan calon anggota Panwaslu. Kami pasti akan melihat kapabilitas, kredibilitas yang dimilikina. Kami akan mengujinya terlebih dahulu. Kalau yang bekerja di dinas tertentu, peluangnya berat dipilih Bawaslu," katanya.
Tio mengatakan, meski belum bisa memastikan waktu kapan posisi Ketua Panwaslu bisa segera diisi oleh tiga nama calon penggantinya itu, namun pihaknya menjanjikan dalam waktu dekat ini, posisi yang ditinggal Muslih akan segera diisi. "KPU sudah menyusun tahapan pemungutan suara ulang. Jadi, harus segera ditetapkan calonnya agar kegiatan yang direncanakan berjalan," katanya.
Sebelumnya, tiga nama anggota pengganti Panwaslu sudah ramai diberitakan seperti Rohim, Nunung dan Robet, yang memiliki rangking di bawah Muslih Basar. Anggota Panwaslu Tangsel, Sarono Budiharjo mengatakan, pihaknya belum bisa menyebutkan nama yang akan menggantikan Muslih Basar.
Panwaslu Tangsel berharap, calon yang akan menggantikan Muslih bisa diplenokan. "Dari tiga nama itu 'kan yang pasti hanya dipilih satu orang. Dan yang pasti salah satu diantara mereka layak menjadi Ketua Panwaslu, itu juga masih tergantung dari keputusan Bawaslu pastinya," katanya.
Muslih Basar telah diberhentikan sebagai Ketua Panwaslu Kota Tangerang Selatan, dengan alasan gagal dalam melakukan pengawasan Pemilu oleh Bawaslu. Selain itu, adanya temuan mengenai netralitas dalam sidang putusan di Mahkamah Konstitusi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika