REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Gempa bumi empat kali mengguncang kepulauan Simeulue, Provinsi Aceh sepanjang Selasa (18/1), namun sejauh ini tidak ada laporan kerusakan bangunan dan korban jiwa akibat fenomena alam tersebut.
Pangamat gempa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Geofisika Mata Ie, Zulham di Banda Aceh, Selasa malam, menyebutkan tiga dari empat kali gempa dirasakan masyarakat di pulau tersebut.
Gempa bumi berkekuatan 5,7 pada Skala Richter (SR) pukul 18.33 WIB terjadi Selasa, dan guncangannya cukup keras dirasakan masyarakat di kepulauan yang berhadapan langsung dengan Samudera Hindia itu.
Pusat gempa menjelang senja tersebut, Zulham menjelaskan pada posisi 2,47 lintang utara (LU) dan 96,29 bujur timur (BT) dengan kedalaman 10 kilometer, atau berjarak sekitar tujuh kilometer dari pulau itu. "Posisi gempa yang dirasakan masyarakat Simeulue itu berada di perairan laut," katanya menambahkan.
Sementara itu, anggota DPRK Simeulue Rahmad menyebutkan gempa yang cukup kuat dirasakan menjelang shalat Maghrib tersebut sempat membuat masyarakat panik, terutama warga yang berdomisili di pesisir pantai. "Sebagian besar warga sempat panik ketika merasakan guncangan gempa kuat itu, terutama kaum perempuan," kata dia menjelaskan.
Pulau Simeulue atau berjarak sekitar 100 mil laut dari pesisir pantai barat Provinsi Aceh itu merupakan salah satu daerah rawan gempa bumi. Rahmad juga menyebutkan warga yang berada di dalam rumah langsung berhamburan saat merasakan guncangan gempa bumi pada Selasa itu.
Gempa bumi berkekuatan 5,9 pada SR juga mengguncang Simeulue pada Sabtu (16/1) sore, dan tidak ada kerusakan dan korban jiwa manusia.