REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon mengatakan, keris merupakan benda seni dan benda budaya Indonesia yang eksotik dan bermutu tinggi. Keris memiliki bentuk khas dan unik, berkeluk atau lurus.
"Berbagai asesoris keris sering digunakan untuk menambah estetika dan kewibawaan. Busana keris dalam hulu (pegangan), warangka (sarung), selut, pendhok biasanya juga membedakan dari mana keris berasal," kata Fadli dalam Pameran Keris Nusantara DPR RI di Jakarta, Rabu, (20/5).
Keris memiliki filosofi dan simbol yang tinggi. Dalam konteks ini keris adalah identitas dan status pemiliknya. Harapan-harapan dan energi yang ditransformasikan dalam bentuk bilah. Nilai filosofi yang diwakili oleh bentuk dan pamor. "Di dalam sebilah keris banyak kisah yang terwariskan secara turun-temurun. Umumnya kisah itu memuat sejarah dan nilai-nilai mulia yang dijaga dari generasi ke generasi," kata Fadli.
Keris, terang dia, merupakan pusaka penanda zaman. Keris menjadi perangkat penguasa dan kekuasaan selama berabad-abad. Banyak tokoh pejuang, ulama, politisi memiliki keris. Raja-raja Jawa, Madura, Sumatera, Sulawesi, Bali, dan Lombok tak hanya mempunyai keris namun juga menciptakan keris yang dikenal melalui ketangguhannya.