REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah dengan Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Rofi' Munawar dan sejumlah anggota DPR lainnya memenuhi undangan Parlemen Sudan. Mereka menghadiri pelantikan parlemen baru Sudan sekaligus meningkatkan kerja sama antarparlemen Indonesia-Sudan.
Fahri mengatakan, untuk meningkatkan kerja sama antara parlemen Indonesia dan Sudan, maka perlu dilakukan institusionalisasi.
"Hal ini diperlukan agar tetap terpelihara dalam memori bahwa Indonesia dan Sudan memiliki hubungan khusus," kata Fahri Hamzah dalam keterangannya, yang diterima di Jakarta, Senin (1/6).
Dalam hubungan antara Indonesia dan Sudan terdapat tiga level komunikasi yang perlu dibangun. Pertama, DPR dan Pemerintah Indonesia akan segera mengucapkan selamat atas pelantikan parlemen dan pelantikan presiden Sudan. Kedua, peningkatan hubungan business to business yang sudah menunjukkan progress signifikan, perlu terus ditingkatkan.
"Ketiga, hubungan antarmanusia atau antar-rakyat yang merupakan hal yang paling mendasar," kata Fahri.
Misalnya soal kemungkinan dikuatkannya kerja sama Parlemen untuk mendukung perdagangan kedua negara di bidang produk pertanian, peternakan dan kehutanan. Delegasi DPR RI pun berjanji akan memberikan dorongan pada Pemerintah RI agar bisa menindaklanjuti potensi itu, termasuk mengatasi hambatan yang ada.
Dalam kesempatan yang sama, Rofi' Munawar mengusulkan agar antara DPR RI dan parlemen Sudan dibentuk lajnah-lajnah untuk menjalin kerjasama yang lebih konkret.
Lajnah dimaksud meliputi kerja sama antara Komisi Luar Negeri, kerja sama di bidang Peternakan, Pertanian dan Kelautan, kerja sama di bidang Teknologi dan kerja sama di bidang Kemanusiaan dan Kebudayaan.
"Kerja sama dalam berbagai bidang ini yang akan segera kita tindaklanjuti," kata Wakil Ketua BKSAP DPR itu.