DPR: Fit and Proper Test Calon Panglima TNI Mungkin Pekan ini

Selasa , 09 Jun 2015, 21:09 WIB
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mengatakan presiden Joko Widodo telah menyerahkan nama KSAD Jenderal Gatot Nurmantyo sebagai calon Panglima TNI kepada DPR.

Fahri mengatakan surat pengajuan tersebut baru diserahkan sore tadi. Setelah menerima surat itu, DPR akan segera membawa pencalonan tersebut ke rapat pimpinan.

"Akan dibawa ke rapat pimpinan, satu-dua hari ini. Lalu dari rapim bawa ke Bamus (Badan Musyawarah), lalu diputuskan, gimana sikapnya. Biasanya menugaskan Komisi I untuk menyelenggarakan fit and proper test," katanya di gedung DPR, Jakarta, Selasa (9/2).

Mengenai kapan waktu dilaksanakannya uji kepatutan dan kelayakan atau fit and proper test, Fahri mengatakan sangat mungkin dilakukan dalam pekan ini. "Ini hari Selasa, sangat mungkin (dilakukan pekan ini)," ujarnya.

Meski begitu, politikus PKS itu meminta Jokowi untuk memberikan penjelasan terkait alasan diajukannya nama Gatot sebagai calon Panglima.  Apalagi, lanjutnya, dalam surat pengajuan dari presiden tidak dijelaskan alasan tersebut.

Selain itu, lanjutnya, pengajuan Gatot tersebut merupakan tren baru dan mengubah konsesus yang telah dibangun selama 10 tahun oleh presiden SBY, yakni mengajukan nama calon Panglima secara bergiliran.

"Presiden harus jelaskan, termasuk jika presiden tidak punya maksud apa- apa, dan menganggap pak Gatot merupakan yang terbaik. Ini penting karena presiden perlu menjaga suasana di dalam tubuh TNI yang sudah kondusif," jelasnya.

Ia menambahkan, penjelasan ini penting agar tidak ada goncangan dalam perjalanan. Seperti fit and proper test saat Komjen Budi Gunawan diajukan sebagai calon Kapolri.

"Tiba-tiba di tengah jalan ada perubahan. Itu bikin pusing. Jangan sampai. Jadi sikap netral presiden pada TNI harus nampak sehingga TNI tenang," tandasnya.