REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata Arief Yahya, menyambut baik Komisi X DPR melakukan kunjungan kerja spesifik ke kota Batam. Hal ini dalam rangka melihat secara langsung kesiapan Batam sebagai salah satu destinasi utama yang dipersiapkan oleh Kementerian Pariwisata RI.
Hal tersebut bertujuan melanjutkan bentuk program Greater untuk menggenjot pertumbuhan wisatawan di indonesia. Ketua Komisi X DPR RI Teuku Rieki mengapresiasi program great yang dicanangkan Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dan akan mendukung program pencapaian target kunjungan wisman melalui alokasi anggaran.
"Saya berharap beberapa tahun ke depan pariwisata menjadi leading sektor penyumbang devisa negara terbesar. Saat ini posisi pariwisata di nomor empat setelah migas, batu bara dan kelapa sawit," kata Teuku Rieki ketika memimpin rombongan Komisi X DPR RI baru baru ini.
Dijelaskan lebih jauh olehnya, potensi dan daya saing pariwisata Indonesia sangat tinggi sehingga mampu menjadi penyumbang devisa terbesar bagi negara.
"Saya berharap agar diciptakan keselarasan dan sinergisitas antara program Kemenpar dengan Dinas Pariwisata di daerah agar akselerasi bisa cepat di capai. Saya optimis, Batam khususnya dan Kepri pada umumnya akan menjadi harapan dan masa depan pariwisata Indonesia," kata Teuku Rieki.
Komisi X DPR RI secara keseluruhan mendukung great Batam sebagai destinasi yang dipersiapkan sebagai salah satu mesin pemasok wisatawan mancanegara (wisman), selain great Bali dan great Jakarta. Ketiga great tersebut memberikan kontribusi hingga 90% dari total kunjungan wisman ke Indonesia yang tahun lalu mencapai 9,12 juta dengan perolehan devisa sebesar Rp 133,9 triliun.
Kemenpar mentargetkan kunjungan wisman tahun ini sebesar 12 juta wisman dan akan meningkat menjadi 20 juta pada 2019. Untuk mencapai target yang ditetapkan tersebut diimplementasikan dalam strategi pemasaran berbasis DOT (Destination, Orginal, dan Time) dengan menetapkan 3 destination (great Bali, great Jakarta, dan great Batam), prioritas pada 5 original sebagai pasar utama wisman (Singapura, Malaysia, Australia, China, dan Jepang), serta menetapkan time berdarkan pola musiman pasar.