REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pesawat Hercules C-130 milik TNI AU jatuh si Jalan Jamin Ginting, Medan, Sumatera Utara siang ini. Wakil Ketua Komisi I DPR Hanafi Rais mengatakan, kejadian yang bukan pertama kali terjadi tersebut harus dijadikan bahan evaluasi agar Indonesia memiliki alat utama sistem persenjataan (Alutsista) TNI yang baik.
Politikus PAN itu mengatakan, saat ini, pihaknya masih memastikan status jenis pesawat yang jatuh tersebut, apakah hasil hibah dari negara lain atau bukan.
"Kalau itu betul pesawat dari hibah, tentu ini menjadi suatu rangkaian yang menimpa alutsista kita seperti F16 sebelumnya. Kami punya komitmen bersama TNI agar mengevaluasi alutsista yang dari hibah," kata Hanafi di gedung DPR, Jakarta, Selasa (30/6).
Hanafi mengatakan, pihaknya telah berkomitmen untuk menghentikan penerimaan hibah alutsista dari negara lain. Kalaupun menerima hibah, lanjutnya, alutsista tersebut
harus lah baru. "Kalau tidak menerima hibah kita harus membeli yang baru," ujarnya.
Pesawat militer Indonesia atau kerap disebut Hercules, jatuh dan menabrak sebuah hotel dan rumah di Medan, Sumatera Utara pada Selasa (30/6). Sekitar 30 orang dinyatakan tewas.
"Informasi terakhir bahwa 30 orang tewas, dan jumlahnya bisa terus bertambah," kata juru bicara Badan SAR Nasional (Basarnas) Medan, Hisar Turnip seperti dikutip Reuters, Selasa (30/6).
Ia menambahkan belum ada jumlah yang jelas mengenai jumlah korban dari pesawat jatuh tersebut. Pesawat itu dalam perjalanan dari pangkalan angkatan udara di Medan ke pulau-pulau terpencil di Natuna dan jatuh beberapa menit setelah lepas landas.