REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Masa sidang ke-4 DPR RI sudah dibuka kembali. Dalam pidato pembukaan masa sidang, Ketua DPR RI, Setya Novanto mengatakan, agenda sidang paripurna pertama di masa sidang juga akan dibacakan pidato RAPBN oleh Presiden Joko Widodo. Menurut Novanto, terkait APBN, penyerapan anggaran pemerintah pusat khususnya belanja Kementerian/ Lembaga semester I tahun 2015 lebih rendah dibanding tahun sebelumnya pada periode yang sama. Yaitu sebesar Rp 208,5 triliun atau hanya 26,2 persen.
“DPR mendorong agar Kementerian/ Lembaga segera menyelesaikan dokumen anggaran Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA),” kata Novanto di kompleks parlemen Senayan, Jumat (14/8).
Novanto menambahkan, hal itu termasuk perubahan nomenklatur Kementerian/ Lembaga serta segera merealisasikan proyek-proyek infrastruktur. Dengan itu, penyerapan di semester II tahun 2015 akan semakin meningkat dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi. Politikus Partai Golkar itu juga mengingatkan, dalam situasi krisis ekonomi global yang terus bergolak, kebijakan ekonomi harus lebih berhati-hati. DPR berharap APBN tahun 2016 dapat menjadi instrumen ekonomi nasional yang dapat menjadi stabilisator untuk pembangunan. Hasilnya, pemerintah diharapkan mampu menjaga pasokan dan kestabilan harga kebutuhan pokok serta mendorong Usaha Mikro Kecil Menengah dengan berbagai kebijakan baru.
“Agar mampu berperan dalam perekonomian nasional, bukan saja sebagai masin pertumbuhan ekonomi tetapi juga dalam penyerapan tenaga kerja,” kata dia.