REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sidang Komite Asian Parliamentary Assembly (APA) akhirnya merumuskan draf resolusi untuk dibawa dalam pertemuan APA di Kamboja akhir tahun nanti. Dalam sidang komite ini, ada 9 draf resolusi yang dihasilkan terkait pengentasan kemiskinan di wilayah Asia.
Pimpinan sidang komite APA, Teguh Juwarno mengatakan parlemen seluruh Asia berkomitmen untuk terlibat dalam Sustainable Deveopment Goals (SDGs) setelah Millenium Development Goals (MDGs) berakhir. Dalam pembahasan draf pengentasan kemiskinan di Asia, setiap perlemen mengambil tanggungjawab di negaranya masing-masing dalam pembangunan dan peran pemberantasan kemiskinan. Seluruh parlemen, kata Teguh, sepakat bahwa kemiskinan ini terkait dengan tantangan global yang terjadi hari ini. Seperti soal terorisme, perdagangan manusia, dan kejahatan lintas negara lainnya.
“Kita melihat kemiskinan ini menjadi akar dari persoalan-persoalan itu,” kata dia pada Republika, Kamis (20/8).
Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) ini menambahkan, beberapa hal yang disepakati dalam draf resolusi pengentasan kemiskinan di Asia adalah parlemen Asia harus memastikan pemerintah di negara masing-masing mengadopsi kebijakan yang mendukung pertumbuhan ekonomi untuk rakyat miskin, parlemen di Asia harus lebih erat lagi bekerja sama dengan pemerintah masing-masing untuk membuat formulasi dan implementasi yang selaras dengan tujuan MDGs.
Anggota Komisi X DPR RI ini mengatakan parlemen di Asia diharapkan mengadopsi produk legislasi untuk mendukung sektor informal, memermudah akses pembiayaan untuk rakyat miskin dan pengembang usaha mikro, mempromosikan hasil pertanian untuk mengurangi kemiskinan perkotaan, serta mendukung pembangunan infrastruktur agar pendidikan bagi kaum urban.