REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menegaskan wacana pembangunan gedung baru DPR yang diprediksi menelan biaya hingga Rp1,6 triliun, sejalan dengan cita-cita penguatan lembaga legislatif itu. Alasannya, kapasitas gedung lama dinilai tidak lagi memadai untuk menampung kinerja ratusan anggota dewan beserta staf ahli.
"Sekali lagi, ini penguatan lembaga parlemen. Kita tidak punya pilihan. Kalau teman-teman menganggap DPR enggak perlu kuat, itu salah. Pilar kekuatan demokrasi kita, eksistensi lembaga DPR," ucapnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (27/8).
Fahri menjelaskan, rencana proyek ini sudah disinggung pada rapat paripurna. Pihak Sekretariat Jenderal DPR selaku kuasa pengguna anggaran juga berkonsultasi dengan pemerintah, yakni Menteri Keuangan.
Kendati demikian, Fahri tidak menampik rencana proyek ini menimbulkan kontroversi publik. Dia meminta publik untuk berhenti memaki-maki terkait proyek senilai triliunan rupiah itu.
"Percayalah, orang DPR ini orang baik-baik. Dipilih oleh rakyat. Percayalah dengan pilihan rakyat," katanya.