DPR Sebut Metode Seleksi Calon Pimpinan KPK tak Jelas

Jumat , 28 Aug 2015, 17:25 WIB
Politikus Partai Demokrat, Benny K Harman.
Foto: Republika
Politikus Partai Demokrat, Benny K Harman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi III DPR Benny K Harman menilai metode yang digunakan panitia seleksi (Pansel) dalam menyeleksi calon pimpinan (Capim) KPK tidak jelas. Akibatnya, ada kesan Capim KPK yang dihasilkan saat ini jauh dari harapan publik.

"Yang kita butuhkan adalah apa metode yang dipakai Pansel selama ini untuk mengetahui sejauh mana capim KPK memiliki integritas yang teruji. Itu yang tidak kita lihat," katanya di gedung DPR, Jakarta, Jumat (28/8).

Salah satu yang disoroti Benny, yakni tahap wawancara yang dilakukan Pansel KPK. Menurutnya, pada tahapan tersebut, Pansel hanya mengacu pada pertanyaan-pertanyaan teknis dan pengetahuan kandidat Capim KPK. Padahal, lanjut Benny, soal pengetahuan tersebut tidak jauh lebih penting dari pada soal integritas.

"Padahal, jauh lebih instrumen yang dipakai oleh Pansel untuk mendapatkan pimpinan KPK yang mempunyai integritas dan memiliki komitmen kuat untuk memberantas korupsi," jelasnya.

Politikus Partai Demokrat itu mengatakan, syarat yang paling penting dimiliki oleh Capim KPK adalah integritas dan komitmen kuat terhadap pemberantasan korupsi.

Selain itu, Capim KPK juga harus memiliki pengalaman yang luas dan pemahaman yang komprehensif tentang masalah korupsi dan bagaimana pemberantasan korupsi ke depan.