REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Sidang Umum ke 26 Parlemen Asia atau AIPA menyetujui usulan Indonesia mengenai standar Pendidikan Tinggi di ASEAN dan Perlindungan terhadap Masyarakat Usia Lanjut. Kedua usulan tersebut disepakati dan akan segera ditindaklanjuti.
“Alhamdulillah kedua usulan tersebut dapat diterima, karena sebelum sidang kami sudah membicarakannya terlebih dahulu terutama mengenai perlindungan terhadap orang dengan usia lanjut dan kebetulan kebanyakan Anggota Delegasi pada komisi ini perempuan yang mengerti terhadap pentingnya kesehatan dan perlindungan usia lanjut,” ujar Anggota Delegasi Parlemen Indonesia, Nihayatul Wafiroh, usai sidang, Rabu (9/9).
Indonesia mengusulkan agar pendidikan tinggi di Asia memiliki standar yang sama dan bisa dilakukan kerjasama dengan universitas-universitas lain. Dengan begitu, pendidikan tinggi yang diberikan kepada masyarakat kita bisa setara semua.
“Dengan support dari AIPA ini, kita berharap tidak hanya Indonesia tetapi seluruh negara Asia ini penduduknya bisa mengenyam pendidikan lebih tinggi lagi,” harap Anggota Dewan asal daerah pemilihan Jawa Timur ini.
Terkait perlindungan terhadap usia lanjut, dia berfikir hal ini akan menguntungkan Indonesia. Apalagi, Indonesia memiliki populasi yang besar sehingga akan tiba masa dimana komposisi masyarakat dengan usia lanjut akan lebih bayak dibandingkan usia produktifnya.
“Kita harus berpikir, bagaimana bisa menjadikan orang-orang usia lanjut ini mempunyai produktivitas yang bagus, mereka juga tetap bisa bergerak dan kita melindungi mereka," ujar dia.