REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim Pengawas Haji DPR RI mendesak kementerian agama untuk segera menemukan jamaah haji Indonesia yang belum diketahui keberadaannya pascatragedi Mina.
Ketua komisi VIII DPR RI, Saleh Partaonan Daulay mengatakan petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) harus mengerahkan kemampuan yang ada dalam proses pencarian ini.
"Sekarang kita fokus sedang meminta kemenag untuk melakukan langkah-langkah yang diperlukan untuk menemukan jamaah dan merawat jamaah yang masih ada atau menemukan jenazah korban kalau misalnya meninggal dunia," ujar Saleh kepada Republika, Ahad (27/9).
Ia menjelaskan, kejelasan nasib jamaah haji asal Indonesia ini sangat diperlukan oleh masyarakat Indonesia. Khususnya bagi keluarga jamaah haji. Saat ini keluarga jamaah haji sedang menunggu berita atas nasib keluarga mereka yang sedang melakukan ibadah haji di tanah suci.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 90 jamaah haji asal Indonesia belum kembali ke pemondokan atau kelompok terbangnya (kloter). Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memperluas pencarian ke kota-kota lain.
Kepala Daerah Kerja Makkah PPIH Arab Saudi Arsyad Hidayat menyatakan tim terus bekerja mencari informasi terkait dengan masih adanya jamaah yang belum kembali ke pemondokan dengan mengidentifikasi jenazah para korban yang ada di tempat pemulasaraan Al Mu’ashim, Makkah. Tim juga menyisir rumah sakit Arab Saudi.
Arsyad menyatakan penyisiran rumah sakit tidak hanya di berlokasi seluruh Kota Makkah dan kota-kota lainnya di Arab Saudi. Untuk kota lain, dia menyebutkan, penyisiran dilakukan di Jeddah melalui Daerah Kerja (Daker) Bandara Madinah-Jeddah.