REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi III DPR RI akan segera mengunjungi Kabupaten Lumajang guna mengetahui lebih dalam apa yang sebenarnya terjadi terkait kasus kematian Salim Kancil. Anggota Komisi III Arsul Sani mengatakan, Kematian Salim kancil merupakan kasus yang menarik perhatian masyarakat.
"Ini menjadi perhatian istimewa. Rencananya komisi III akan ke lumajang, akan melihat permasalahan ini lebih jauh," kata Arsul Sani kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (1/10).
Menurut Arsul, kedatangan Komisi III tidak hanya terkait dengan kematian Salim Kancil serta soal penambangan liar. Ia menuturkan, pihaknya ingin melakukan rapat dengar pendapat dengan Polri, untuk melakukan tabulasi atas semua daerah yang mempunyai masalah penambangan, termasuk penambangan yang tidak liar.
"Setiap ada penambangan, pasti ada potensi konflik horisontal. Bisa antara masyarakat dan pekerja, maupun dengan perusahaan penambang," ujar dia.
Polri, lanjut Arsul, harus mempunyai sistem deteksi dini. Kalau sudah dibuat peta konfliknya, begitu terjadi bentrokan atau konflik, Polri bisa sigap. Berkaca pada kematian Salim Kancil, ia menilai korban sudah melaporkan kepala polisi mengenai intimidasi terhadap dirinya.
"Tapi dianggap biasa. Padahal pasti ada potensi konflik horisontal," jelasnya.
Komisi III juga akan melakukan RDPU dengan masyarakat dan juga teman-temannya korban. Selain itu, pihaknya juga akan mempelajari kasus ini apakah ada keterlibatan pemerintah daerah atau tidak.