DPR Yakin Soal tak Bocor

Selasa , 05 Apr 2016, 19:22 WIB
Siswa penyandang disabilitas netra membaca soal dalam bentuk braille di samping pendampingnya saat mengikuti ujian nasional (UN) di SLBA Yapti Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (4/4).  (Antara/Yusran Uccang)
Foto: Antara/Yusran Uccang
Siswa penyandang disabilitas netra membaca soal dalam bentuk braille di samping pendampingnya saat mengikuti ujian nasional (UN) di SLBA Yapti Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (4/4). (Antara/Yusran Uccang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama dua hari pelaksanaan ujian nasional (UN), Ombudsman perwakilan sejumlah daerah di seluruh Indonesia mengungkapkan temuan lembaran yang diduga sebagai kunci jawaban. Namun, Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Ridwan Hisjam meyakini, soal maupun kunci jawaban tidak ada yang bocor pada pelaksanaan UN 2016.

"Kalau (ada) bocoran, saya tak yakin," kata dia saat dihubungi Republika, Selasa (5/4).

Jika ditemukan adanya lembaran yang diduga kunci jawaban di lapangan, menurut Ridwan, itu merupakan hasil kerja oknum-oknum tak bertanggungjawab. Orang-orang tersebut hanya ingin mencari keuntungan dengan memanfaatkan kegalauan para siswa.

"Itu hanya permainan oknum mencari uang dengan memanfaatkan orang yang lagi galau. Akhirnya ada orang iseng, dibikinkan jawaban," ujarnya.

Ia beralasan, jika melihat proses pembuatan soal dan kunci jawaban UN 2016, maka sangat kecil kemungkinan ada kebocoran. Sebab, soal masing-masing siswa berbeda-beda, acak dan lain-lain.

"Terlalu spekulatif. (Soal) sudah diprogram sedemikian rupa, susah (bocor)," jelasnya.