REPUBLIKA.CO.ID, MANDALIKA -- Tim Kunspek Panja Pemasaran dan Destinasi Pariwisata Komisi X DPR RI melakukan evaluasi program pemerintah dan peninjauan langsung ke Kawasan Mandalika NTB. Tim yang dipimpin Teuku Riefky Harsya ini mengunjungi salah satu titik lokasi yang termasuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
Panja Komisi X berharap kawasan Mandalika dapat menjadi percontohan baru pasca kawasan Nusa Dua Bali, yang merupakan salah satu dari ribuan titik obyek wisata yang terdapat di seluruh Nusantara.
“Kawasan Mandalika dikelola oleh Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC), dan luas wilayahnya adalah 1.175 ha, serta mempunyai potensi yang luar biasa untuk menjadi seperti Nusa Dua Bali. Kalau di Nusa Dua Bali besarnya adalah 300 ha, sementara di Mandalika hampir 4 kali lipatnya,” ujar dia, belum lama ini.
Tujuan Panja ke Mandalika NTB yang juga telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) adalah untuk mengevaluasi implementasi program pemerintah bersama dengan Komisi X DPR terkait dengan pola pemasaran dan pembangunan destinasi pariwisata di Indonesia.
“Hal ini perlu kita support dan kita dukung, karena selain untuk menambah pendapatan daerah dan negara, tetapi ini juga akan membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat lokal, serta mengangkat nama baik NTB karena pesona keindahan alamnya ke mata dunia,” kata politisi F-Demokrat tersebut.
Panja Komisi X berharap ada dukungan dan kordinasi yang baik dari Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah, dan dari Pemerintah Provinsi serta tokoh-tokoh masyarakat terkait pembebasan lahan yang belum kelar hingga hari ini. Para anggota Panja yang turut dalam rombongan merasa sangat bangga dan kagum karena banyak sekali kawasan di Nusantara ini yang dapat menjadi magnet yang bagus untuk menarik wisatawan manca negara.