Ketua DPR Bicara Tentang 'Menjadi Politisi'

Kamis , 09 Jun 2016, 16:31 WIB
Ade Komarudin
Foto: Republika/ Wihdan
Ade Komarudin

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat RI, Ade Komaruddin melakukan kunjungan kerja ke Kota Bekasi, Kamis (9/6). Ia menyampaikan ceramah motivasi di hadapan ratusan siswa SMA-SMK se-Kota Bekasi di Aula Al Muhajirin, Jalan Cut Mutia, Bekasi Timur.

Sebanyak 400 siswa perwakilan SMA/SMK tampak antusias mengikuti ceramah yang disampaikan Ade Komaruddin. Di hadapan siswa, Ade Komaruddin menceritakan perjalanan hidupnya menjadi orang nomor satu di parlemen tanah air. Menurut Ade, keinginannya menjadi politisi bermula saat ia kecil. Ia gemar membaca buku-buku biografi para tokoh bangsa. Dari situlah, ia merasa terinspirasi.

"Belajar jadi politisi harus belajar jadi pemimpin. Ada pemilihan ketua OSIS maju," kata Ade, Kamis (9/6).

Dia juga menekankan pentingnya memperoleh sesuatu dengan cara-cara yang baik. Sesuatu yang diperoleh dengan cara tidak baik menurutnya tidak akan berkah.

Kepada para siswa, Ade menekankan pentingnya sekolah formal. Menurutnya, sekolah memberikan basis bagi seorang politisi yang berhasil. Prestasi sekolah tidak boleh diabaikan karena akan mempengaruhi citra sang politisi ke depan. Ketika ia bertanya pada para siswa, rupanya tak sedikit yang bercita-cita menjadi politisi.

"Politisi adalah pilihan pengabdian untuk negara ini. Menjadi politisi tidak boleh bercita-cita menjadi orang kaya," pesan Ketua DPR RI.

Dalam dunia politik, lanjut Ade, wajar jika banyak orang tidak suka. Salah seorang siswa pun bertanya, bagaimana kiat Ade menghadapi orang yang tidak menyukainya?

Ade mengatakan, ia biasanya tidak terlalu menanggapi atau berpura-pura tidak terjadi apa-apa saat berhadapan dengan orang yang tidak menyukai kiprahnya. Menghindari konfrontasi langsung adalah pilihan yang tepat. Menurut Ade, bertanya blak-blakan kepada sang lawan tentang alasan mereka tidak menyukai dirinya merupakan jalan terakhir.