REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR RI, Ade Komarudin tidak mempersoalkan rencana pemangkasan anggaran sejumlah kementerian dan lembaga oleh pemerintah.
"Berat atau tidak berat, duitnya tak ada gimana," kata dia di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/6).
Ia memahami, rencana pengurangan anggaran bakal menuai penolakan dari banyak pihak. Namun, ia mengingatkan, kondisi keuangan negara saat ini tengah sulit.
"Kalau bicara seperti itu, semua pasti keberatan. Kalau nambah pasti tak keberatan. Tapi keadaan keuangan negara seperti itu," tutur dia.
Ade meyakini, badan anggaran (Banggar) DPR RI dan pemerintah mengetahui anggaran mana saja yang harus diprioritaskan untuk dipangkas. Menurutnya, banyak anggaran kementerian dan lembaga yang bisa dipotong, namun tetap hidup.
Terkait kemungkinan kembali mengajukan hutang, Ade menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah. "Kita serahkan ke pemerintah sendiri. DPR posisinya, ada uang ya sudah, kalau tak ada, baru kita bicara," tutur dia.
Namun, Ade mengingatkan, besaran hutang yang dimiliki negara. "Tak boleh melebihi defisit tiga persen. itu rambu-rambunya. Jangan besar pasak daripada tiang," jelasnya.
