DPR Dukung Langkah Kementan Jual Daging Sapi Industri ke Pasar

Senin , 20 Jun 2016, 15:14 WIB
 Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Senen Jakarta Pusat, Selasa (7/6).  (Republika/Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pedagang melayani pembeli daging sapi di Pasar Senen Jakarta Pusat, Selasa (7/6). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi IV DPR, Edhy Prabowo, tak mempermasalahkan langkah Kementerian Pertanian yang akan menggunakan daging industri untuk mengendalikan harga di pasaran. Menurut dia, langkah yang diambil oleh Menteri Pertanian Amran Sulaiman dilakukan guna mengantisipasi lonjakan harga daging yang lebih tinggi.

"Saya pikir apa yang dilakukan itu untuk menganstisipasi agar tidak terjadi lonjakan yang ekstrem," kata Edhy saat dihubungi, Senin (20/6).

Langkah meminjam daging industri ini dinilainya merupakan salah satu cara untuk menutupi kekurangan pasokan daging. Meskipun daging sapi yang dilepas di pasar merupakan daging beku jenis CL 95 yang hanya diperuntukkan untuk kebutuhan industri dan hotel, restoran serta katering, namun Edhy menilai langkah Mentan tak melanggar aturan.

"Saya percaya Mentan tidak melanggar aturan. Kalaupun ada, keadaan yang mendesak. Bisa jadi dia revisi," kata dia.

Edhy menilai, jika kondisi kekurangan pasokan daging ini dibiarkan, maka justru akan membuat harga daging semakin melambung yang kemudian akan berdampak pada inflasi. Karena itu, DPR, kata Edhy, memberikan keleluasaan kepada pemerintah untuk mengantisipasi terjadinya kelangkaan daging. Ia pun meminta agar saat ini pemerintah lebih fokus berupaya untuk menurunkan lonjakan harga daging.

Seperti diketahui, sebelumnya Mentan Amran Sulaiman menginstruksikan agar para importir daging sapi membanjiri pasar dengan 8.110 ton daging beku jenis CL 95 selama dua pekan. Daging beku jenis CL 95 tersebut sebenarnya diperuntukkan untuk kebutuhan industri dan hotel, restoran serta katering (Horeka). Praktik tersebut juga diakui Amran berdasarkan kesepakatan dengan pihak importir. Penggelontoran daging dilakukan hingga harga daging dinilai stabil dan harganya sesuai keinginan Presiden.

Baca juga: Mentan Akui Tabrak Aturan untuk Operasi Pasar Daging