Teror Bom Solo Sasar Ketakutan Masyarakat Jelang Lebaran

Selasa , 05 Jul 2016, 15:55 WIB
Polisi mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat petugas inafis melakukan identifikasi terhadap pelaku bom bunuh diri di Mapolresta solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7).
Foto: Antara
Polisi mengamankan Tempat Kejadian Perkara (TKP) saat petugas inafis melakukan identifikasi terhadap pelaku bom bunuh diri di Mapolresta solo, Jawa Tengah, Selasa (5/7).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR, Didik Mukrianto menyatakan, teror bom bunuh diri di Solo memiliki pesan yang lugas. Pesan itu yakni membuat masyarakat semakin ketakutan terhadap aksi teror yang dilakukan pelaku.‎ Sebab, diduga sasaran teror bom bunuh diri di Solo adalah institusi Kepolisian.

"Pesannya sangat jelas bahwa dengan meneror polisi maka diharapkan masyarakat semakin ketakutan karena menghadirkan rasa aman dan ketertiban masyarakat adalah kepolisian," tutur Didik dalam pesan singkat pada wartawan, Selasa (5/7).

‎Didik menambahkan, aparat kepolisian harus sigap dan segera mengambil langkah untuk mengusut tuntas peristiwa teror di Mapolresta Solo. Kesigapan aparat dibutuhkan untuk meminimalisasi dampak psikologis dan suasana mencekam di masyarakat menjelang Hari Raya Idul Fitri. Terlebih, dalam waktu yang hampir bersamaan, seluruh umat Islam di dunia dikejutkan dengan peristiwa bom bunuh diri di Arab Saudi.

‎Peristiwa bom bunuh diri menjelang Lebaran ini diakui sangat mengagetkan. Sebab, seluruh umat Muslim di dunia sedang menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Politikus Partai Demokrat ini menghimbau pada seluruh masyarakat untuk tetap bersatu melawan teror ini. "Tidak perlu takut, namun tetap waspada," kata Didik.

Peristiwa bom bunuh diri terjadi di Mapolresta Solo pada Selasa (5/7) pagi. Pelaku yang mengendarai sepeda motor masuk dengan cara menerobos pos penjagaan lalu meledakkan diri.

Baca juga: Situasi Solo Kondusif Setelah Ledakan Bom Bunuh Diri