REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Ade Komarudin meminta masyarakat, khususnya masyarakat Tanjung Balai dan sekitarnya untuk tetap menjaga persatuan dan mengedepankan sikap toleransi agar tindakan anarkis tidak terjadi lagi. Hal tersebut disampaikan untuk merespon aksi pembakaran sejumlah vihara dan klenteng di Tanjung Balai, Sumatra Utara, Jumat (29/7), malam.
"Saya mengimbau semua pihak untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dan mengedepankan sikap toleransi antar umat beragama. Jika ada permasalahan, silahkan diselesaikan secara hukum dan tidak mengedepankan tindakan anarkisme," ujar Ade, Ahad (31/7).
Aksi pembakaran sejumlah rumah ibadah yang dilakukan oleh sekelompok massa tersebut, menurut pria yang akrab disapa Akom itu, telah menciderai wajah masyarakat Sumatera Utara yang selama ini dikenal memiliki sikap toleransi yang tinggi. Selamam ini, masyarakat Sumut, diniali sangat menjunjung tinggi toleransi beragama.
''Sehingga kejadian ini jangan sampai menciderai sikap toleransi yang sudah dijunjung tinggi masyarakat Sumut selama ini," ucap dia.
Ketua Umum Depinas SOKSI itu juga meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh kelompok-kelompok tertentu yang ingin menciptakan ketakutan di masyarakat. Akom juga mengapresiasi aksi cepat kepolisian dan menghentikan aksi pembakaran rumah ibadah yang dilakukan sekelompok orang.
"Kita bersyukur pihak kepolisian bergerak cepat menghentikan aksi pembakaran yang dilakukan sekelompok massa sampai akhirnya kondisi di Tanjung Balai benar-benar normal," katanya.